Selasa 20 Sep 2011 08:55 WIB

NU Kecam Rencana AS Veto Kemerdekaan Palestina

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Didi Purwadi
Said Aqil Siradj
Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Nahdlatul Ulama (NU) sebagai civil society di Indonesia yang berbasis massa Islam, secara mutlak mendukung keinginan Palestina menjadi negara merdeka dan berdaulat secara penuh. Sebaliknya, NU mengecam rencana Amerika Serikat menghalangi kemerdekaan Palestina.

Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siroj, mengatakan, Palestina memang sudah semestinya menjadi negara merdeka. Ini sesuai dengan keputusan Dewan Keamanan PBB terkait wilayahnya yang diterbitkan tahun 1967.

"Palestina itu seharusnya merdeka sejak tahun enam tujuh (1967, red). Itu keputusan PBB dan kita semua harus mendukung. Palestina mayoritas warganya Islam dan itu sudah menjadi keharusan NU mendukung kemerdekaan mereka," tegas Kiai Said dalam rilis tertulis yang diterima Republika, Jakarta, Selasa (20/9).

Sayang, keinginan Palestina untuk merdeka itu mendapat tentangan dari Amerika Serikat. Negeri Paman Sam itu santer dikabarkan siap menggunakan hak vetonya jika Dewan Keamanan PBB mengesahkan terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Terkait hal tersebut Kang Said, demikian Kiai Said masyhur disapa, menyampaikan kecamannya.

"Tentu sangat disayangkan kalau Amerika sampai memveto keputusan PBB. Apalagi Barack Obama di awal pemerintahannya mengaku tidak membenci Islam,  mengklaim Amerika sebagai negara yang paling demokratis, semoga Palestina bisa segera menjadi negara merdeka," tandas Kang Said.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement