REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Tokoh agama dari Bosnia, Mustafa Cerik, menilai Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran besar dalam menciptakan kedamaian dan tata kehidupan yang harmonis di Indonesia.

Siaran pers PBNU yang diterima Antara di Jakarta, Jumat (16/9), menyatakan NU berperan besar dalam terciptanya kedamaian di Indonesia melalui sifatnya yang moderat dan menjunjung tinggi toleransi.

Penilaian tersebut dikemukakan Mustafa Cerik dalam diskusi panel ke-31 ''International Meeting for Peace'' di Muenchen, Jerman, Kamis waktu setempat.

Mustafa menganggap NU, yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia, berhasil dengan baik membumikan syariat Islam. "Propaganda membela 'holly land' tidak ada artinya jika kenyataannya menjadikan 'holly war'. Karena itu, menjadi penting membumikan syariat dengan seni perdamaian dan Nahdlatul Ulama sudah bisa melakukan itu di Indonesia," kata Mustafa.

Selain Mustafa Cerik, panel ke-31 juga diisi oleh tokoh lintas agama dari sejumlah negara lain. Di antaranya Gregorius III Laham Mar Ignatius Joseph III Younan dari Suriah, Mahmoud Azab dari Mesir, Sayyid Jawwad Al Khoei dari Irak dan Michel Samtier dari Perancis. Di panel ini, NU diwakili Sekjen PBNU Marsudi Syuhud.

Ikuti Whatsapp Channel Republika