Jumat 09 Sep 2011 17:46 WIB

Ini Lho Lima Kekeliruan Informasi Tentang Muslim AS

Rep: Agung Sasongko/ Red: Krisman Purwoko
Muslim Amerika
Foto: fiqhislam
Muslim Amerika

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK—Satu dekade lalu, tragedi 9/11 menjadi pusat perhatian masyarakat AS. Sayang, perhatian tercipta lantaran kesalahan informasi tentang Islam. Kesalahan itu selanjutnya melahirkan Islamophobia. Berikut lima kesalahan informasi tentang Muslim AS. Yang pasti, kesalahan informasi itu berkontribusi terhadap pandangan Amerika terhadap Muslim sekaligus memperburuk persepsi publik terhadap komunitas Islam. 

1. Muslim Amerika Tolak Bekerja Sama Dengan Penegak Hukum Yang terjadi, Muslim Amerika begitu giat membantu aparat penegak hukum AS hingga mencegah efek dari aktivitas Al-Qaeda melawan Amerika. Sebab, informasi utama penanganan Al-Qaeda berasal dari komunitas Muslim. Artinya, komuitas Muslim memiliki komitmen terhadap keamanan nasional AS. Presiden AS, Barrack Obama saat kematian Osama Bin Laden menyatakan pimpinan Al-Qaeda bukanlah seorang Muslim. Ia seorang pembunuh saudaranya sendiri. “Al-Qaeda telah membantai puluhan Muslim di banyak negara termasuk AS,” kata Obama. Muslim Amerika memiliki kepentingan dalam mencegah serangan teroris terjadi di tanah Amerika, pertama karena Amerika Serikat adalah rumah mereka.  Kedua, mereka merasa paling dirugikan akibat tindakan Al-Qaeda. 

2.Masjid adalah lahan subur ekstremisme,dan terorisme dalam komunitas Muslim Amerika. Sebuah studi berjudul "Pelajaran Anti-Teror Muslim-Amerika" karya Profesor David Schanzer dan Charles Kurzman menyatakan masjid tidak lagi menjadi penyebaran Islam radikal dan terorisme.  Sekalipun ada, para jamaah enggan menghadiri Masjid dengan isi ceramah yang mengarah pada aksi radikal dan terorisme. Masjid oleh Muslim AS dioptimalkan sebagai pusat beragam aktivitas. Mulai dari pendidikan, sosial hingga ekonomi. Yang terpenting lagi, dalam dekade terakhir, ulama terkemuka Amerika telah menggunakan mimbar untuk mengutuk tindakan ekstrimisme agama dan kekerasan. Mereka menyatakan terorisme bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. 

3. Hukum Syariah Susupi sistem hukum Amerika. Kekhawatiran ini berasal dari ketakutan imajiner dari Gubernur New Jersey Chris Christie. Ia menyebut hukum syariah hanyalah omong kosong. Namun, tidak ada cukup bukti yang menudukung klaim Muslim Amerika mendorong pelaksanaan hukum syariah di Ameika. Contoh kecil saja, Organisasi Sipil Kebebasan Amerika telah gagal membuktikan satu kasus yang membenarkan hukum syariah menyusupi sistem peradilan AS. 

4. Para pemimpin Muslim tidak mengutuk tindakan terorisme yang dilakukan atas nama Islam. Mayoritas pemimpin Muslim Amerika telah tegas melakukannya. Profesor Charles Kurzman dari University of North Carolina telah menyusun daftar kecaman yang disampaikan pemimpin Muslim pasca serangan 11 September. Mereka juga secara teratur terlibat dalam pendekatan dengan berbagai pihak guna memperkuat pemahaman antar-agama dan antar-budaya. 

5. Setiap Muslim Melaksanakan taqiyyah, Tidak semua Muslim terbiasa dengan istilah tersebut. Sebab, Taqiyyah artinya menyembunyi kan keimanan karena takut akan kematian. Hari ini, rata-rata Muslim semenjak kecil diajarkan untuk tidak berbohong termasuk menyembunyikan keimanannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement