REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Sejumlah replika Alquran Mushaf Sundawi dipamerkan di Perpustakaan Pusdai, Bandung, Kamis (11/8). Alquran Mushaf Sundawi adalah transformasi spiritualis Islam yang dikemas dengan paduan iluminasi khas Jawa Barat.
"Alquran ini dibuat langsung oleh tangan, bukan diprint, dengan ornamen di sampingnya berupa motif-motif dari sejumlah daerah di Jawa Barat," kata staf perpustakaan, Wiwi Hastuti, di Bandung.
Mushaf Sundawi dibuat di atas kertas jenis conqueror berwarna putih dengan ketebalan kertas 250 gram dan ukuran sekitar 80x50 cm. Motif ornamen yang terdapat dalam Alquran setebal 763 halaman ini berasal dari Banten, Bogor, Sukabumi, Indramayu, Betawi, Cirebon, Ciamis, Tasikmalaya, dan daerah lainnya di Jawa Barat.
Namun, pengunjung hanya dapat melihat replikanya saja karena karya aslinya tersimpan rapat dalam 3 buah peti kayu. "Karya asli buatan tangan sengaja disimpan di dalam 3 buah peti ini agar tetap terjaga," kata Wiwi.
Setiap peti berisi 10 Juz, yang dibagi ke dalam 5 buah laci. "Dari setiap laci berisi 2 Juz," lanjutnya. Gagasan Alquran Mushaf Sundawi ini muncul pada masa pemerintahan Gubernur H.R. Nuriana pada 14 Agustus 1995 silam, yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Wiwi menambahkan, untuk membuat 30 Juz dibutuhkan tim khusus yang terdiri dari 10 orang. Waktu yang dibutuhkan pun cukup singkat, yaitu sekitar 10 bulan saja. "Waktu yang dihabiskan kurang dari setahun. Di luar dugaan karena lebih cepat dari yang ditargetkan," katanya.
Karya ini bisa dinikmati oleh masyarakat, bahkan bisa dijadikan alternatif wisata religi sambil menunggu waktu berbuka. Terbuka untuk umum selama hari kerja dari pukul 09.30 hingga 15.30 WIB.