Selasa 09 Aug 2011 15:19 WIB

Berdesain Mencolok, Masjid Haider Hadirkan Kenyaman dan Kekaguman

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI — Dengan desain mencolok, Masjid Bin Haider yang berlokasi di Deira, salah satu distrik tersibuk di Dubai, telah berpuluh-puluh tahun menjadi mercusuar arsitektur Islam. Didirikan pada 1952 oleh Omar Ali Bin Haider, masjid bin Haider merupakan salah satu bangunan tertua di Deira.

Mohammed Bin Omar Haider, putra pendiri masjid, Omar Ali Bin Haider sempat merenovasi bangunan masjid pada 1985. Namun, tak banyak dilakukan perubahan. "Saya telah datang ke masjid ini sejak saya masih kecil," kata Wael Najaro, 36, tahun. Pengusaha Sudan yang menetap di Dubai, seperti dikutip dari Thenational.ae, Selasa (9/8).

Wael Najaro mengatakan, tahun 80-an, dirinya selalu menyempatkan diri mampir ke Masjid Bin Haider. Menurutnya, masjid Haider memberikan kenyaman dan kekaguman sekaligus. "Kemanapun saya menjelajahi Dubai, saya menyempatkan diri untuk mampir," kata dia.

Tidak seperti kebanyakan masjid, di Dubai, masjid Haider sepenuhnya tertutup kubah. Di dalam bangunan masjid, akustik suara diperhitungkan dengan matang sehingga bisikan dari bagian manapun masjid akan terdengar. Di atas langit-langit, terpampang lampu Kristal tunggal yang dikelilingi ayat-ayat suci Alquran dari emas. Sementara ruang shalat tampak sederhana dan elegan, yang mengandalkan cahaya matahari sebagai penerang,

Selain menjadi tempat ibadah, masjid Bin Haider menyediakan kesempatan beristirahat kepada para pekerja yang tengah menjalani rutinitas melelahkan selama musim panas. Sebab, Masjid menyediakan empat ruangan khusus berpendingin udara. Masjid ini memiliki dua tingkat.

Tingkat yang lebih rendah dapat menyimpan hingga 450 jamaah, sementara tingkat atas dapat menampung 400 jamaah. Dibagian luar, dapat menampung 150 jamaah. "Selama shalat Jumat dan Idul fitri, masjid terisi hingga 1.000 orang," kata Imam Masjid, Mohammed Saeed El El Najjar.

Masjid Bin Haider berdekatan dengan pusat bisnis Al Ghurair, secara otomatis, kemegahan masjid Bin haider terselip dalam hiruk pikuk modernisme kota Dubai. "Dua tahun lalu, ada warga asing yang mendekati saya, ia mengatakan begitu terkesan dengan desain masjid," kata Imam El Najjar.

Pria itu, kata dia, mengambil gambar, dan menyatakan keinginannya membangun satu masjid yang serupa dengan Bin Haider di Turki. Setelah berbicara dengannya, Imam baru mengetahui bahwa lawan bicaranya itu anggota senior parlemen Turki.

Imam EL Najjar, yang telah menjadi Imam di masjid sejak 2003, mengatakan masyarakat selalu meramaikan masjid. "Kami memiliki interaksi komunitas yang sangat besar lantaran masjid secara rutin mengisi kegiatan seperti ceramah dan bimbingan keisalaman," kata dia.

Tak heran, aktivitas yang demikian lengkap, membuat masjid ini menjadi rujukan bagi mereka yang hendak mengenal Islam. "Kami mencatat sekitar 40 dan 50 orang memilih masjid Bin Haider untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, " pungkas Imam El Najjar.

 

sumber : TheNational
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement