Kamis 04 Aug 2011 08:24 WIB

UMY Selenggarakan Pendidikan Kader Mubaligh

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan Pendidikan Kader Mubaligh Indonesia khusus penghafal Alquran untuk mencetak kader yang memiliki akhlak mulia, pengetahuan keagamaan, dan kemasyarakatan sebagai bekal dakwah.

"Sasaran dari pendidikan itu adalah para penghapal Al Quran minimal empat juz. Mereka akan diberi beasiswa untuk mengikuti pendidikan tersebut," kata penanggung jawab Pendidikan Kader Mubaligh Indonesia (PKMI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Nawari Ismail di Yogyakarta, Kamis (4/8).

Menurut dia, saat ini banyak remaja Islam melalui ketekunannya mampu menghafal Al Quran. Namun, berhubung adanya keterbatasan kemampuan ekonomi, mereka tidak mampu melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

"Padahal, potensi yang dimilikinya dapat menjadi modal besar dalam berdakwah. Mereka akan menjadi dai yang memiliki kelebihan khusus di masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam (FAI) UMY memberikan beasiswa bagi penghapal Al Quran dalam program PKMI. Program itu diharapkan mampu mencetak mubaligh yang memiliki komitmen ideologis kuat, kemampuan, dan kearifan yang memadai.

"Program tersebut mencetak mubaligh yang mumpuni secara teoritis dan praktis di bidang komunikasi untuk kepentingan dakwah konvensional dan melalui media massa. Kemudian memperkaya wawasan mengenai isu kontemporer bagi kepentingan dakwah, serta memperkaya keterampilan, dan sebagai dasar dalam melakukan dakwah," katanya.

Ia mengatakan kompetensi lulusan yang diharapkan melalui PKMI terdiri atas kompetensi profesi, individual atau personal, dan sosial. Dengan demikian, menurut dia, lulusannya mampu menjadi kader mubaligh yang memiliki dasar keislaman dan kemampuan memecahkan persoalan dakwah di masa kini, berdedikasi tinggi, mampu berkomunikasi secara baik dengan orang lain dan masyarakat, serta memiliki keterampilan berorganisasi.

"Pendidikan akan berjalan sekitar empat tahun. Selama pendidikan akan diberikan teori dan magang guna memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, pengayaan dan Bahasa Arab, serta kegiatan lain untuk mengembangkan 'hard skill' maupun 'soft skill'," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement