REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Kuota haji untuk Provinsi Jawa Timur telah penuh hingga tahun 2019 sehingga masyarakat yang mendaftar pada tahun ini baru mendapatkan kursi haji pada 2020, kata Kepala Seksi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan, Jatim, Juhaidi.
"Daftar tunggu untuk Jawa Timur masih tergolong lebih pendek dibanding Provinsi Aceh dan Sulawesi, karena disana kuota haji sudah penuh hingga 2023," katanya di Pamekasan, Madura, Jumat.
Juhaidi mengatakan, warga yang mendaftar menunaikan ibadah haji tahun ini, masih menunggu hingga 2020 mendatang, karena kuota haji mulai tahun 2012 hingga 2019 telah penuh.
"Kecuali nanti ada perubahan kuota. Misalnya, Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota tambahan untuk Indonesia, baru bisa bergeser dari sebelumnya 2019 menjadi 2018," ujar Juhaidi.
Menurut dia, banyaknya warga yang mendaftar untuk menunaikan ibadah haji itu, tidak lepas dari kondisi perekonomian masyarakat yang semakin membaik, khususnya di kalangan petani.
Khusus di Pamekasan, termasuk di kabupaten lain di Pulau Madura, sejak dulu sampai sekarang, mereka yang mendaftar menunaikan ibadah haji sebagian besar adalah petani, terutama tembakau.
"Dan keberhasilan pertanian di Pamekasan ini selalu berbanding lurus dengan jumlah pendaftar calon haji. Jika pertanian sukses, warga yang mendaftar haji juga semakin banyak dan demikian juga sebaliknya," katanya.
Ia mencontohkan, jumlah calon haji dari Pamekasan yang akan berangkat pada 2011 sebanyak 811 orang dan meningkat hampir dua kali lipat menjadi 1.500 orang pada musim haji 2012.
"Calon haji tahun ini merupakan pendaftar tahun 2008. Ketika itu banyak petani yang gagal panen, karena cuaca kurang bersahabat," tambahnya.