REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kenaikan biaya penerbangan untuk ibadah haji ternyata tak hanya dipicu oleh kenaikan biaya sejumlah komponen utama operasional penerbangan.
Seperti harga avtur yang naik hingga 38 persen atau kenaikan biaya ground handling di Arab Saudi yang naik hingga 40 persen dibandingkan tahun kemarin.
Namun liburan musim panas (summer) yang berlangsung di belahan bumi bagian utara diprediksi juga akan mempengaruhi kenaikan biaya penerbangan ini.
Menurut Direktur Operasional PT Garuda, Ari Sapari, penyelenggaraan ibadah haji setiap tahun selalu maju 11 hari. Hal tersebut membawa musim haji tahun ini bersamaan dengan jatuhnya musim panas di belahan utara.
Pada musim panas seperti ini banyak dimanfaatkan untuk traveling ke kawasan ini. "Akibatnya penerbangan akan meningkat sangat signifikan," ungkapnya, di Gedung DPR/MPR RI, Senin (20/6).
Peningkatan penerbangan ini membuat ketersediaan pesawat sewa akan semakin minim. "Sehingga harga sewa pesawat --meski langsung kepada maskapai-- juga akan melonjak," kata Ari.