Ahad 12 Jun 2011 21:33 WIB

Gawat! Umat Islam dalam Cengkeraman Fitnah

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Stevy Maradona
Umat Islam yang tengah mengikuti ceramah, ilustrasi
Foto: wordpress
Umat Islam yang tengah mengikuti ceramah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Saat ini, umat Islam yang mayoritas mendapat cengkraman fitnah dari berbagai aspek kehidupan. Ancaman tidak hanya datang dari luar Islam, tetapi dari umat yang mengaku Islam justru turut mengancam umat Muslim.

Ustadz Muhammad Amin mengungkapkan hal itu dalam tabligh akbar bertajuk Umat Islam dalam Cengkraman Fitnah Saat Ini, yang diselenggarakan Forum Dialog Imani di Masjid Nurul Ulum, Islamic Centre, Bandar Lampung, Ahad (12/6).

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Cilengsei, Sumedang, Jawa Barat, ini mengatakan banyak orang yang mengikuti pengajian (majelis taklim), setelah lama mendalami kajian dienul Islam, justru berkahir dengan meragukan kebenaran ajaran Allah swt. “Banyak (umat Islam) yang begini, karena terpengaruh firnah subhat yakni persoalan dunia saja,” ujarnya.

 Menurut dia, bila ada orang yang menyatakan tidak cocok dengan kehidupan dunia sekarang, maka dalil yang didapat dari pengajian berdasarkan Alquran dan Sunah dipersoalkan. Padahal, kata dia, bila ada bentuk kemungkaran dan kemaksiatan yang jelas-jelas terlihat di mata tetapi dibiarkan, sedangkan pengajian yang mengkaji dienul Islam secara benar dicurigai habis-habisan dan bahkan dihasut.

 Solusi dari hal ini, ia menjelaskan harus dengan pola tarbiyah. Dengan tarbiyahlah dapat membebaskan umat dari segala macam fitnah yang mengaburkan ketentuan syariat. Caranya, dengan berjamaah, mengikuti petunjuk Nabi saw, dan ikhlas menjalankan syariat Allah swt.

Selain itu, ungkap dia, umat Islam harus berilmu sebelum mengamalkan. Setelah berilmu umat harus mengamalkan sesuai dengan tuntutan Alquran dan SunahNabi saw. “Bila ada yang tidak berdasarkan Alquran dan Sunah, jelas mereka tersesat dan menyimpang,” ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement