Kamis 28 Apr 2011 20:09 WIB

Batavia Air Incar Penerbangan Haji 2011

Pesawat Batavia Air
Pesawat Batavia Air

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Batavia Air menyatakan kesiapannya berpartisipasi dalam angkutan haji tahun ini, menyusul rencana pemerintah yang akan menambah operator penerbangan untuk angkutan ibadah haji agar pelayanan yang nyaman terhadap para jemaah haji lebih baik lagi.

"Kami siap untuk itu, kami akan segera menjajaki pengadaan armada 6-7 pesawat berbadan lebar pada semester I tahun ini," kata Direktur Niaga Batavia Air, Sukirno Sukarna, kepada pers di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, mengatakan, pihaknya telah meminta Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk menambah perusahaan angkutan haji dari kondisi selama ini yang hanya dilayani oleh dua maskapai, Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines.

Untuk itu, kata Bambang, pihaknya telah melakukan pembicaraan bilateral dengan otoritas penerbangan Arab Saudi guna merealisasikan penambahan operator penerbangan untuk angkutan haji itu.

Sukirno melanjutkan, pihaknya akan mengupayakan pengadaan armada untuk angkutan haji itu bisa disepakati (deal) dari awal tahun ini. "Lebih awal 'deal'-nya lebih baik," katanya.

Harga sewa pesawat berbadan lebar di pasar saat ini sekitar 9000-10000 dolar AS per jam.

Dijelaskan, Batavia akan segera menenderkan pengadaan pesawat itu, jika pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, sudah mengumumkan spesifikasi dari armada haji tahun ini. "Hal itu terkait dengan usia maksimal pembuatan pesawat dan sebagainya," katanya.

Sukirno memperkirakan, pihaknya akan membidik sedikitnya 6-7 pesawat berbadan lebar untuk kepentingan angkutan haji tersebut. "Kami akan segera jajaki dengan para lessor pesawat baik di Eropa, Timur Tengah seperti Turki, Amerika Serikat, Eropa dan China. Tiga negara terakhir biasanya paling kompetitif harga sewanya," katanya.

Terhadap kemungkinan Kementerian Agama akan menetapkan harga angkutan haji tahun ini sesuai tahun lalu, Sukirno menilai hal itu kemungkinan besar tidak terjadi karena tren harga minyak mentah dunia saat ini hingga akhir tahun bisa bertahan di atas 100 dolar AS per barel.

"Kemungkinan tetap seperti tahun lalu, sulit. Tidak mungkinlah tetap karena harga minyak juga masih tinggi. Apalagi jika, ternyata hingga akhir tahun krisis geopolitik Timur Tengah juga masih bergolak," katanya.

Kementerian Agama sendiri saat ini sedang berusaha meyakinkan Pemerintah Arab Saudi untuk menambah kuota jemaah haji 2011 bagi Indonesia sebanyak 12,60 persen menjadi 237.600 orang dibanding jumlah jemaah 2010 sebanyak 211.000 orang.

Di samping itu, rata-rata biaya penyelenggaraan ibadah haji diasumsikan tidak berubah, yaitu 3.342 dolar AS atau setara Rp30,04 juta per jemaah termasuk biaya penerbangan Rp15,52 juta rupiah per jemaah.

Pada 2010, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sepakat menurunkan biaya naik haji sebesar 80 dolar AS menjadi 3.342 dolar AS dengan cara menurunkan biaya pemondokan dari usulan 3.000 riyal menjadi 2.850 riyal, serta memotong margin maskapai penerbangan dari usulan 10 menjadi hanya 4 persen

Batavia Air saat ini melakukan lebih dari 170 penerbangan setiap harinya dan melayani 41 kota tujuan di seluruh Indonesia dan tujuan internasional seperti Guangzhou (China), Kuching (Malaysia), Singapura, Dili (Timor Leste), Riyadh, dan Jeddah (Arab Saudi).

Maskapai berkategori satu untuk keselamatan penerbangan di Indonesia dan salah satu maskapai swasta yang diizinkan terbang ke langit Uni Eropa ini memiliki 36 armada pesawat mulai Boeing 737-300, Boeing 737-400, Airbus A-319, Airbus A-320, dan Airbus A330.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement