Kamis 21 Mar 2019 10:40 WIB

Baznas Distribusikan Sarapan Pagi untuk Pengungsi di Sentani

Baznas Tanggap Bencana (BTB) mendistribusikan bantuan sarapan berupa bubur sumsum.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Gita Amanda
Banjir Sentani. Relawan Baznas dan Rina Yulyana menyiapkan sarapan pagi bubur sumsum untuk para warga yang terdampak bencana banjir bandang di Sentani, Jayapura, Papua, Kamis (21/3).
Foto: Umar Mukhtar/REPUBLIKA
Banjir Sentani. Relawan Baznas dan Rina Yulyana menyiapkan sarapan pagi bubur sumsum untuk para warga yang terdampak bencana banjir bandang di Sentani, Jayapura, Papua, Kamis (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Baznas Tanggap Bencana (BTB) mendistribusikan bantuan sarapan berupa bubur sumsum ke masyarakat yang mengungsi akibat banjir bandang di distrik Sentani, Jayapura, Papua. Sarapan bubur ini dibuat oleh warga Jawa Barat yang beberapa tahun menetap di Sentani.

Kepala Sub Respons BTB, Taufik Hidayat, menuturkan pendistribusian sarapan ini melibatkan warga pendatang asal Jawa Barat yang memang bisa membuat bubur tersebut, dengan dana dari Baznas. "Total ada 600 bungkus bubur sumsus yang kami distribusikan," ujar dia kepada Republika.co.id di Sentani, Jayapura, Papua, Kamis (21/3).

Baca Juga

Relawan BTB Kabupaten Timika Faiz Al-Farisi menambahkan bubur tersebut telah didistribusikan sejak Ahad (17/3) lalu, ke berbagai titik pengungsian maupun permukiman warga. Pada Kamis (21/3) pagi ini, makanan itu didistribusikan ke masyarakat di permukiman BTN Sosial di Kelurahan Hinekombe, Distrik/Kecamatan Sentani, Jayapura, Papua.

Sementara itu, Rina Yulyana (28 tahun) adalah warga asal Bungbulang, Garut, Jabar, yang menetap di Sentani sejak tiga tahun lalu. Di sana dia bersama lima kerabatnya yang juga dari Jawa Barat (Jabar), berjualan aneka makanan khas Jabar seperti seblak di Jalan Raya Kemiri-Sentani.

Namun, Rina memutuskan menutup warungnya sebelum terjadi bencana banjir bandang. Usai peristiwa terjadi, dia menawarkan diri membantu kebutuhan sarapan dengan keahlian memasak yang dimilikinya. Proses memasak dilakukan di sebuah warung di pinggir Jalan Raya Kemiri-Sentani.

"Hari ini kami buat bubur sumsum, kemarin bubur kacang hijau, jadi tidak selalu bubur menunya, terus setiap pagi kami buat ini untuk sarapan pagi para pengungsi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement