Kamis 20 Dec 2018 12:33 WIB

Puskas Baznas Luncurkan Hasil Riset dan Kajian 2018

Baznas memaparkan hasil pengukuran Indeks Zakat Nasional 2018.

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Public Expose Puskas BAZNAS 2018 bertema Refleksi Pengelolaan Zakat Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0.
Foto: dok. Baznas
Public Expose Puskas BAZNAS 2018 bertema Refleksi Pengelolaan Zakat Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (Puskas Baznas) menggandeng Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung meluncurkan publikasi Puskas Baznas dari riset yang dilakukan sepanjang 2018. Public Expose Puskas Baznas 2018 bertema 'Refleksi Pengelolaan Zakat Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0' ini, dibuka dengan keynote speech Anggota Baznas Nana Mintarti, di Kampus UPI, Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/12).

Nana berharap, melalui Public Expose Puskas 2018, masyarakat lebih meyakini dan memercayai pengelolaan zakat yang dilakukan organisasi pengelola zakat, khususnya Baznas. “Karena apa yang dilakukan dan telah dikerjakan diukur melalui kajian-kajian dan riset yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik sebagaimana yang telah dilakukan oleh Puskas Baznas,” ujarnya, Kamis (20/12).

Public Expose Puskas merupakan kegiatan inisiatif Pusat Kajian Strategis Baznas dalam rangka mendiseminasikan hasil riset dan kajian kepada masyarakat lebih luas. Kegiatan ini dapat menjadi ajang silaturahmi para pegiat atau praktisi dan pemerhati zakat dengan beragam latar belakang profesi.

Direktur Puskas Irfan Syauqi Beik, mengatakan, tujuan public expose ini adalah untuk menyampaikan kepada publik apa yang telah dilakukan Puskas Baznas selama satu tahun. Ini sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban akademik dari kajian-kajian yang dilakukan Baznas.

"Selain itu terdapat sesi diseminasi publik dengan mengundang para panelis pakar di bidangnya,” ucap dia.

Acara dilanjutkan dengan diskusi bertema 'Kinerja Pengelolaan Zakat Nasional dalam Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0' dengan menghadirkan empat panelis. Di antaranya Wakil Direktur Riset dan Kajian Puskas Baznas, M Soleh Nurzaman, yang memaparkan Outlook Zakat 2019.

Selain itu, juga hasil pengukuran Indeks Zakat Nasional 2018 dan hasil Kajian Dampak Zakat, serta Manajemen Risiko di dalam pengelolaan zakat. Di antaranya, kondisi perzakatan nasional di tahun 2018 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hal ini digambarkan dengan kenaikan nilai Indeks Zakat Nasional dari 0,48 di tahun 2017 menjadi 0,51 di tahun 2018 per November 2018. Nilai ini termasuk dalam rentang kinerja cukup baik. Selain itu, dampak zakat terhadap kesejahteraan mustahik juga masuk dalam kategori baik dilihat dari nilai nasional Indeks Kesejahteraan Baznas yaitu 0,76.

Anggota Baznas, Irsyadul Halim, mengatakan, kebijakan strategis Baznas menjadi leading pengelolaan zakat di Indonesia kini hingga dua tahun mendatang. Dua narasumber lain memberikan tanggapan atas penyampaian hasil kajian Puskas Baznas dan strategi peningkatan peran zakat di masa mendatang.

Sesi kedua, diskusi mengangkat tema 'Special Issues dan Pengelolaan Zakat Nasional 2018', dengan panelis Wakil Direktur Publikasi dan Jaringan Puskas Baznas, M. Hasbi Zaenal, Hasbi mengulas hasil kajian Had Kifayah atau standar batas kelayakan seseorang atau keluarga, kemudian memaparkan hasil kajian ekonomi bencana.

Pada kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan dan penyerahan secara simbolis buku-buku hasil riset Puskas Baznas oleh Anggota Baznas Irsyadul Halim kepada Wakil Rektor II Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Administrasi Umum UPI Edi Suryadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement