Selasa 09 Oct 2018 18:11 WIB

Baznas Terima Donasi Panel Surya untuk Korban Sulteng

Tim teknis juga akan dikirimkan dan akan bergabung bersama di posko-posko Baznas.

Rep: Novita Intan/ Red: Andi Nur Aminah
Deputi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Deputi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menerima donasi dari PT Liquitech Indonesia serta Yayasan Inspirasi Indonesia Mambangun (YIIM) dan Insight Investments Management. Penyaluran dana ini untuk korban gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah.

PT Liquitech Indonesia menyumbangkan alat penjernih air, panel surya dan dana Rp 50 juta. Total dinasinya senilai Rp 150 juta. Sementara YIIM dan IIM, menyerahkan donasi Rp 50 juta. “Kami teruskan amanatnya untuk daerah bencana. Segera kami kirimkan karena warga di sana sangat membutuhkan pertolongan kita bersama,” ujar Direktur Utama Baznas, M Arifin Purwakananta, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id Selasa (9/10).

Pada agenda pertama, hadir Direktur PT Liquitech Indonesia, Rien Anggraeni, dan F & A Manager, David R. Selanjutnya, Ketua Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun, Andi Asmoro Putro serta pimpinan Insight Investments Management yaitu Andjaja Matram, Suluh Tripambudi Rahardjo dan Didi Hernandi.

Sementara Rien mengatakan pihaknya mendonasikan fasilitas penguat sinyal portabel. “Kami juga menyumbangkan alat bernama mobile water treatment plant (WTP) yang berfungsi untuk menjernihkan air. Ini cocok untuk wilayah bencana. Selain mobile WTP, perusahaan juga memberikan panel surya atau solar lighting power untuk penerangan sebagai pengganti aliran listrik yang terputus,” kata Rien.

Rien menambahkan, pihaknya juga akan mengirimkan tim yang akan bergabung bersama di posko-posko Baznas di Palu, Sulteng. “Tidak hanya untuk mendampingi dan melihat alat kami bekerja, atau donasi yang kita berikan sampai, tapi juga menampung aspirasi terkait apa saja yang masih dibutuhkan para korban gempa. Ada pendampingan teknik dari kami, agar ke depan proses penggunaan alat itu bisa dilakukan secara mandiri,” kata dia.

Kemudian F & A Manager, David R PT Liquitech Indonesia, menjelaskan bantuan tersebut didesain perusahaannya agar mudah dimanfaatkan di daerah bencana. “Dibuat sekecil mungkin, sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Alat ini independen, bisa diletakkan di mana saja, asal ada sinar matahari. Dia akan menangkap dan menyimpan sinar matahari sebagai sumber energi,” tutur dia.

Energi yang tersimpan, papar David, bisa digunakan untuk penerangan tenda-tenda pengungsi, toilet, jalan, //charge telepon selular dan sebaginya. “Di mana pun dibutuhkan alat ini bisa dipakai, karena tidak bergantung pada bahan bakar minyak. Alat ini juga bisa untuk memproduksi air minum isi ulang. Kurang taktis jika kita harus membawa berbotol-botol air minum, maka dengan alat ini kita tinggal mencari sumber air yang bisa diolah menjadi air minum. Silakan hubungi kami jika ada kerusakan dan kita akan bantu,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement