Ahad 08 Jul 2018 20:15 WIB

Baznas dan Jamkrindo Syariah Kembangkan Desa Kreatif

Perseroan menyediakan akses dukungan permodalan dan pelayanan pengembangan usaha.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Friska Yolanda
Baznas dan Jamkrindo Syariah Kembangkan Desa Kreatif di Desa Wonolelo, Pleret, Kabupaten Bantul.
Foto: Baznas
Baznas dan Jamkrindo Syariah Kembangkan Desa Kreatif di Desa Wonolelo, Pleret, Kabupaten Bantul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bekerja sama dengan PT Jamkrindo Syariah. Kerja sama tersebut bertujuan untuk merealisasikan program pemberdayaan ekonomi masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Alhamdulillah Jamkrindo Syariah memercayakan dana zakat ke Baznas untuk disalurkan dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat di Desa Wonolelo, Pleret, Kabupaten Bantul," kata Direktur Koordinator Pendistribusian, Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Zakat Nasional Baznas, Mohd Nasir Tajang melalui siaran pers, Ahad (8/7). 

Nasir menerangkan, Desa Wonolelo termasuk salah satu dari 75 desa tertinggal di wilayah DIY. Namun, Baznas melihat Desa Wonolelo memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk program pemberdayaan ekonomi. Salah satu potensinya adalah industri kreatif.

"Sudah sejak lama masyarakat di kampung ini melakukan aktivitas ekonomi melalui pengembangan industri kreatif, mulai dari kerajinan bambu, tas perca dan beberapa kerajinan lain dari kayu," ujarnya.

Akan tetapi, dikatakan Nasir, kerajinan masyarakat di sana kondisinya naik dan turun karena bergantung pada modal yang minim. Modal itu diperlukan untuk pengadaan bahan baku membuat tas perca dan bambu. Menurut warga Desa Wonolelo, bahan baku untuk tas perca diperoleh dari Solo. Sedangkan bambu diperoleh dari daerah Gunung Kidul.

"Menjadikan kerajinan sebagai sektor ekonomi utama sangat diharapkan masyarakat di sana, sebab kondisi wilayah pertanian mereka hanya mengandalkan tadah hujan," jelasnya.

Nasir menjelaskan, Baznas hadir di Desa Wonolelo dengan program pemberdayaan ekonomi. Tujuannya mewujudkan Desa Wonolelo sebagai Desa Kreatif sehingga dapat menjadi sektor ekonomi utama masyarakat secara berkelanjutan. Skema yang diterapkan yakni menyediakan akses dukungan permodalan dan pelayanan pengembangan usaha (business development). 

Desa Kreatif dikelola Baznas Microfinance melalui kemitraan dengan salah satu Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Yogyakarta. Yaitu BPRS Margirizki Bahagia. "Dalam rangka memperkuat Desa Kreatif inilah pada Ahad (8/7) PT. Jamkrindo Syariah menyerahkan zakatnya ke Baznas di lokasi program," kata Nasir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement