Kamis 09 Aug 2018 11:37 WIB

Rumah Zakat Turunkan Tim Medis di Lombok

Sebanyak 1.477 orang luka berat dan dirawat inap di rumah sakit akibat gempa Lombok.

Warga  berada di depan mobil dan rumah yang rusak  akibat gempa, Desa Pemenang, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Warga berada di depan mobil dan rumah yang rusak akibat gempa, Desa Pemenang, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Hingga Rabu (8/8), pukul 13.00 WIB, jumlah korban akibat gempa 7 SR di NTB dan Bali sebanyak 131 orang meninggal dunia. Sebanyak 1.477 orang luka berat dan dirawat inap di rumah sakit, 156.003 orang mengungsi, 42.239 unit rumah rusak dan 458 unit sekolah rusak.

Data ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat pendataan belum semuanya selesai dilakukan. Selain itu, korban belum semua ditemukan oleh Tim SAR gabungan.

Tim Relawan Rumah Zakat berkumpul di Dinasi Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk melakukan evaluasi dan menerima pengarahan penyebaran tenaga medis ke posko-posko pengungsian korban gempa Lombok.

“Tim medis Rumah Zakat mendapat tugas di dua lokasi, yaitu RSUD Patut Patuh Patju dan Posko di Bengkaung, Kab. Lombok Barat Nusatenggara Barat,” kata Dhika, Relawan Rumah Zakat.

Dia mengatakan Rumah Zakat mulai memberikan layanan kesehatan sejak Selasa (7/8), untuk mulai mengobati warga di Dusun Medas. Ada sekitar 110 pasien yang dibantu saat di sana, banyak warga mengeluhkan nyeri badan.

"Alhamdulillah semua bisa tertangani dengan baik pada waktu itu, dan rencananya hari ini kami akan berangkat kembali ke 2 lokasi berbeda,” kata Dr. Achmad Afif Span tim medis dari Rumah Zakat saat mengikuti pengarahan di Dinas Kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement