Senin 04 Mar 2019 13:06 WIB

Soal Video Ceramah Kafir, Ini Penjelasan Ustaz Somad

Ustaz Somad mengaku belum berkomentar apapun soal keputusan NU.

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Ustadz Abdul Somad
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ustadz Abdul Somad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istilah 'kafir' menjadi perdebatan di masyarakat setelah Mahtsul Masail Nahdlatul Ulama (NU) memutuskan untuk tidak menyebut kata itu bagi seorang non-Muslim di Indonesia.

Di tengah perdebatan itu, di media sosial pun ikut tersebar sebuah video ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang membahas tentang istilah kafir.

Baca Juga

Dalam ceramahnya di video itu, UAS mempertanyakan larangan menyebut dengan istilah kafir bagi non-Muslim. Padahal, saat itu UAS hanya menjelaskan pertanyaan seorang jamaah mengenai hukum ceramah dengan mengutip ayat-ayat kafir.

"Gimana ceramah enggak boleh menyebut kata kafir?" ujar Ustaz Somad di dalam penggalan video berdurasi satu menit itu, yang kemudian dilanjutkan dengan kutipan ayat Alquran.

Saat dikonfirmasi, Ustaz Somad mengklarifikasi bahwa video itu sudah lama dan dalam konteks yang berbeda. Namun, diunggah kembali oleh pihak yang tak bertanggung jawab untuk membenturkan dirinya dengan NU.

Sampai saat ini, Ustaz Somad pun mengaku belum pernah berkomentar mengenai hasil dari Bahtsul Masail NU tentang kafir.

"Ini ceramah sekitar dua tahun lalu. Ana belum komen tentang hasil Bahtsul Masail NU tentang kafir," ujarnya dalam pesan singkat kepada sahabatnya yang juga penulis novel Haji Backpacker, Aguk Irawan.

Pesan singkat UAS dan Aguk Irawan itu pun di-capture dan diterima Republika.co.id pada Sabtu (4/2). "Ana selalu dibenturkan dengan NU. Semoga Allah selamatkan kita dari fitnah," ucap Ustaz Somad dalam pesan singkatnya tersebut.

Tak hanya itu, Ustaz Somad juga mengklarifikasi mengenai banyaknya foto bergambar dirinya yang disandingkan dengan capres 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, seperti di sudut-sudut jalan pedesaan.

Terkait hal itu, dia menegaskan bahwa seluruh aktivitas dakwahnya sama sekali tak berkaitan dengan kegiatan politik atau dukung-mendukung pasangan calon tertentu. "Itu cuman comot, tidak ada izin," kata Ustaz Somad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement