Selasa 29 Jan 2019 23:27 WIB

Kunci Sukses Jadi Kaligrafer Andal dari Seniman Afghanistan

Membaca Alquran dan tafsir merupakan modal penting menjadi kaligrafer andal.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Kaligrafi (ilustrasi)
Foto: Republika/ Darmawan
Kaligrafi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Dibutuhkan ketekunan untuk menjadi seorang seniman kaligrafi yang andal. Untuk memulainya, seseorang yang hendak menekuni seni kaligrafi perlu familiar terlebih dulu dengan ayat-ayat suci Alquran. 

Begitulah yang dilakukan Mohammad Mahdi Mirzaee, seorang seniman kaligrafi asal Afghanistan. 

Dia terlebih dulu belajar membaca Alquran untuk mengenal ayat-ayat Illahi sebelum memutuskan tersusun ke dunia seni kaligrafi.  

Mirzaee lahir pada 1974 di Ghazni, Afghanistan. Mirzaee dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang religius. 

Saudara-saudaranya merupakan penghafal Alquran. Mirzaee telah terjun ke dunia seni kaligrafi sejak 18 tahun lalu. Namun sebelumnya dia adalah seorang qari atau pembaca Alquran dengan nada-nada qiraat.   

Menurut Mirzaee dengan membaca Alquran dan tafsir membantunya lebih merenungkan makna dari setiap ayat sehingga membuat kaligrafi yang dibuatnya pun lebih baik. Meski memang, keluarga Mirzaee kebanyakan merupakan seniman kaligrafi.  

“Kakekku Mirza Ebrahim menulis kaligrafi Alquran, saudaraku Muhammad Javad yang saat ini menjadi kepala sekolah di Pakistan juga seorang ahli kaligrafi Alqurana yang baik.  Adik saya yang lain Ahmad, seorang guru Alquran dan qari, juga aktif di bidang kaligrafi Alquran,” kata Mirzaee seperti dilansir International Quran News Agency (IQNA) pada Selasa (29/1). 

Mirzaee mengatakan dia telah belajar banyak dari para ahli kaligrafi Iran seperti Hamid Ajami, Mohammad Ali Qorbani, Rasool Moradi dan Esfandiar Sattarpour. Menurutnya kaligrafi Qurani sedang berkembang di Afghanistan dan ada banyak pemuda berbakat yang aktif di bidang ini.

“Saya telah mendengarkan 100 cd berisi pidato oleh Ayatullah Abdollah Javadi Amoli di Tafseer dan juga membaca Tafsir al-Mizan al-Quran oleh Allameh Tabatabaei dan Tafsir Noor Quran oleh Hojat-ol-Islam Mohsen Qara'ati.”katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement