Kamis 04 Aug 2016 00:57 WIB

Gerakan Anti Pacaran Harus Kuat Hadapi Ombak Penolakan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Neno Warisman
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Neno Warisman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemuda Muhammadiyah turut mencanangkan Gerakan Antipacaran. Gerakan ini bertujuan menyadarkan masyarakat akan bahaya dari pacaran.

Pemerhati dunia kepengasuhan anak (parenting), Neno Warisman, mengingatkan adanya penolakan atas Gerakan Anti Pacaran, yang kemungkinan besar muncul di masyarakat. Sebab, masyarakat seakan sudah dibuat terbiasa dengan aktivitas pacaran, sehingga lupa akan hal-hal buruk yang dibawa.

"Karena apa yang di anti pasti mendapatkan anti lagi, dan mereka yang menggagas ini harus bisa berhadapan dengan itu," kata Neno kepada Republika.co.id, Rabu (3/8).

Pemuda Muhammadiyah Canangkan Gerakan Antipacaran

Ia berharap, siapapun yang menggagas dan meneruskan Gerakan Antipacaran nanti, agar tidak tenggelam menghadapi gelombang penolakan. Mereka, harus sabar dan kuat menghadapi penolakan yang bisa jadi besar, terutama dari kalangan remaja yang selama ini terbiasa.

Neno menegaskan, Gerakan Antipacaran merupakan salah satu bentuk pendidikan kepada masyarakat, yang memang harus tangguh. Sementara, penolakan merupakan salah satu tahapan yang mau tidak mau dilewati, dalam proses panjang mendidik masyarakat ke arah yang lebih baik.

Terkait aksinya sendiri, ia mengategorikan Gerakan Antipacaran sebagai bentuk instan, yaitu sosialisasi langsung kepada masyarakat. Menurut Neno, itu harus diiringi oleh langkah evolutif, yang bisa diwujudkan melalui program-program nyata kepada masyarakat, terutama remaja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement