Jumat 25 Mar 2016 05:40 WIB

Menelisik Sejarah Penggunaan Kertas dalam Tradisi Literatur Islam (2-Habis)

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Julkifli Marbun
ilustrasi
Foto: Betterphotography.in
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Namun demikian, ada kendala yang harus dihadapi para sarjana Muslim ketika beralih menggunakan kertas. Misalnya, bahan organik tersebut sewaktu-waktu bisa saja memburuk kondisinya karena berbagai faktor. Oleh karenanya, naskah yang telah ditulis di atas lembaran-lembaran kertas kemudian dijilid dan diberi sampul yang tebal supaya tahan terhadap berbagai risiko kerusakan.

Contoh naskah Islam dari masa lampau yang dijilid itu masih dapat dijumpai hari ini. Beberapa di antaranya adalah penemuan 175 manuskrip di dalam gudang Masjid Agung Kairouan, Tunisia, pada dekade 1940-an silam. Naskah-naskah tersebut diperkirakan ditulis antara abad kesembilan hingga ke-13.

Penemuan besar lainnya terdapat di Masjid Agung Yaman di Kota Sana'a pada awal dasawarsa1970-an. Ribuan fragmen perkamen dan jilid naskah yang ditemukan di belakang dinding loteng masjid itu diperkirakan berasal dari abad ketujuh hingga ke-12. “Teks-teks tersebut sebagian besar mengalami kerusakan parah, namun menampilkan beberapa model penjilidan yang unik dalam tradisi Islam,” tulis Hobbs.

Baca: Menelisik Sejarah Penggunaan Kertas dalam Tradisi Literatur Islam (1)

Ada ribuan naskah kuno Islam yang ditemukan sepanjang abad ke-20. Sebagian besar di antaranya kini disimpan di sejumlah perpustakaan atau museum di luar negeri. Antara lain, Perpustakaan Nasional Abu Dhabi di Uni Emirat Arab, Aga Khan Program in Islamic Architecture di AS, Universitas al-Azhar di Mesir, Universitas Oxford di Inggris, dan masih banyak lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement