Rabu 27 Aug 2025 14:12 WIB

Serang RS Nasser, Israel Didesak China Setop Operasi Militernya di Gaza

Serangan ke RS Nasser juga menimbulkan pertanyaan soal kesengajaan Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Muhammad Hafil
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun.
Foto: MoFA China
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun.

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Pemerintah China mengutuk serangan Israel ke Rumah Sakit (RS) Nasser di Jalur Gaza yang membunuh 20 orang, termasuk lima jurnalis. Beijing mendesak Israel menghentikan operasi militernya di Gaza. 

"Kami terkejut dengan kematian tragis para tenaga medis dan jurnalis yang kembali terjadi dalam konflik Gaza. Kami mengutuk serangan tersebut dan berduka cita bagi para korban serta menyampaikan simpati kepada keluarga korban," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Guo Jiakun, ketika ditanya pandangan China terkait serangan Israel ke RS Nasser, Selasa (26/8/2025). 

 

Dia menambahkan, China menentang dan mengutuk semua tindakan yang merugikan warga sipil, merusak fasilitas sipil, serta melanggar hukum internasional, termasuk tindakan kekerasan menargetkan jurnalis. Guo mengatakan, negaranya mengamati perkembangan situasi di Gaza. 

 

"Israel harus segera menghentikan operasi militernya di Gaza, mewujudkan gencatan senjata penuh dan berkelanjutan sesegera mungkin, memulihkan akses penuh terhadap pasokan kemanusiaan, menghindari krisis kemanusiaan yang lebih besar, dan meredakan situasi sesegera mungkin," ujar Guo. 

 

Sementara itu PBB telah merespons pernyataan militer Israel yang mengeklaim akan menyelidiki serangannya ke RS Nasser. PBB menekankan, sejauh ini mereka belum melihat langkah akuntabilitas dan hasil dari penyelidikan itu. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement