Senin 22 Feb 2016 06:55 WIB

Cokelatnya Masjid Uqbah bin Nafiq

Rep: C62/ Red: Achmad Syalaby
Masjid Uqbah bin Nafiq
Foto: islamic-arts
Masjid Uqbah bin Nafiq

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah sebagian besar wilayah Afrika Utara dikuasai Muslim pada tahun 700 Masehi membuat sebagian besar penduduk memeluk Islam. Karena peminat terhadap ajaran agama Islam terus membludak, tokoh masyarakat setempat bersama dinasti yang berkuasa saat itu segera membangun masjid, agar religiusitas masyarakat setempat tetap terjaga dan terkelola dengan baik. Sehingga ketika ada paham ajaran agama lain yang datang, mereka tidak terpengaruh. Itulah salah satu unsur pembangunan masjid di daerah ekspansi.

Masjid yang mereka bangun memang tidak semewah seperti bangunan masjid-masjid di Eropa. Namun, untuk ihwal luas, masjid di Afrika berani bersaing dengan luasnya  masjid di Eropa. Dan lagi masjid yang terdapat di Afrika memiliki ciri khas mulai dari desain sampai warnanya tidak dapat ditiru oleh setiap masjid di seluruh dunia. 

Warna yang terdapat pada  masjid di Afrika adalah warna coklat. Warna coklat inilah merupakan hasil pantulan dari bahan baku utama yakni lumpur yang diproses menjadi batu bata yang selalu digunakan hampir setiap bangun masjid di Afrika Utara. Sehingga warna coklat menjadi dominan pada bangunan masjid di Afrika seperti terlihat pada keindahan masjid Uqba bin Nafik yang didominasi warna coklat tanpa cat.

Masjid yang juga dikenal sebagai Masjid Agung Kairouan dan merupakan salah satu masjid paling beserajah di Tunisia. Karena, dibangun pada tahun 670 Masehi oleh Uqba bin Nafik salah seroang sahabat Nabi yang berkuasa setelah menguasai Tunsia. Sejarahnya Uqbah bin Nafik, masuk ke Tunisia lewat   Mahdia, kota  pantai  30 km timur  kota Sousse.  

Kemudian  rombongan  ini  menuju  Kairouan,  dan  menetap  di sana.  Di  kota  inilah,  Uqbah mengatur  strategi  penyebaran  Islam di  Afrika Utara serta  mendirikan sebuah masjid  besar,  yang  kemudian  dikenal  dengan  nama  masjid Uqbah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement