Ahad 04 Oct 2015 17:15 WIB

Akar Islam Mengakar di Masyarakat Rumania

Masjid Karol I
Masjid Karol I

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah lepasnya kekuasaan Turki Utsmani di Rumania pada akhir abad ke-19, Islam semakin terpinggirkan di negara ini. Kondisi ini diperparah dengan masuknya Rumania dalam Blok Timur komunis pimpinan Uni Soviet kala itu.

Pengaruh Islam pun semakin berkurang dari beberapa wilayah yang sebelumnya mendominasi. Setelah Revolusi Rumania 1989, Rumania meninggalkan Blok Timur yang komunis sehingga rakyat Rumania memiliki kesempatan untuk menemukan Islam dan merasakan hasilnya.

Akar Islam Turki dan Tartar yang tertanam kuat di sebagian wilayah tengah dan selatan Rumania membuat umat Islam di Rumania mampu bertahan. Kini agama Islam di Rumania dipeluk tidak lebih dari satu persen penduduknya, setara dengan sekitar 60 ribu jiwa.

Setidaknya 3.000 orang masuk Islam dan jumlah ini meningkat dari hari ke hari. Dengan menjadi mualaf, mereka menghadapi masalah tertentu dalam masyarakat yang tidak siap untuk menerima mereka.

Beberapa wilayah seperti di Dobruji Utara, sekitar pantai Laut Hitam memiliki lebih dari lima abad tradisi dari Kekhalifahan Turki Usmani. Sebagian besar Muslim Rumania adalah Sunni yang mengikuti Mazhab Hanafi. Sekitar 97 persen Muslim Rumania adalah penduduk dua wilayah yang membentuk Dobruja Utara, sebanyak 85 persennya tinggal di Constanta, dan 12 persen di Tulcea.

Sisanya terutama mendiami pusat-pusat perkotaan, seperti Bukarest, Braila, Calarasi, Galai, Giurgiu, dan Drobeta-Turnu Severin. Kini setidaknya terdapat 13 masjid besar yang terdaftar di Rumania. Sebagian besar masjid tersebut berada di daerah Constanta dan sebagian yang lain berada di daerah Tulcea. Umat Islam di Rumania pun kini telah memiliki Aliansi Islam Rumania untuk melindungi dan membela umat dan Islam di Rumania.

Sumber: Pusat Data Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement