Selasa 26 Feb 2019 21:44 WIB

Mitigasi Bencana Butuh Sinergi

Mitigasi bencana butuh tukar informasi tentang literasi bencana.

Nugroho Dwi
Foto: Dok Dompet Dhuafa Pendidikan
Nugroho Dwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Peneliti Geofisika Laut Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Dr. Nugroho Dwi Hananto, M.Si menyatakan sinergi dari segenap pemangku kepentingan diperlukan demi suksesnya upaya mitigasi bencana. “Kita bisa bertukar pikiran, melupakan sekat-sekat dan memberikan informasi tentang literasi bencana,” ungkap alumni ITB ini.

Pernyataan tersebut disampaikan Nugroho pada 75 orang peserta di acara Ngobrol Pendidikan Indonesia (NGOPI) yang dihelat oleh Center for Education Study and Advocacy (CESA) Dompet Dhuafa Pendidikan (DD Pendidikan) pada Jumat malam (22/2) di Upnormal Coffee Roaster, Jl. Raden Saleh, Cikini Jakarta Pusat. NGOPI kali ini mengangkat tema “Kajian Pendidikan di Wilayah Bencana”.

CESA sendiri merupakan salah satu program dari DD Pendidikan yang memfokuskan aktivitasnya pada kajian dan advokasi pendidikan. CESA mengangkat tema tersebut karena mengkaji fenomena pascabencana di Indonesia, di mana sektor pendidikan sering menjadi korban.

Nugroho pun banyak memaparkan tentang fenomena bencana di Indonesia dari kacamata kepakarannya di bidang seismologi dan geofisika, dan bagaimana upaya mitigasi yang dapat diterapkan di Indonesia.

Selain Nugroho, hadir sebagai pembicara kedua adalah Koordinator Advokasi dan Akuntabilitas serta Pengembangan Kapasitas dari Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), Iskandar Leman. Hadir pula sebagai pembicara ketiga, Arif Haryono selaku General Manager Pendidikan Dompet Dhuafa.

Ketiganya hadir untuk menyampaikan paparan berdasarkan kepakaran masing-masing agar tujuan dari acara ini dapat tercapai, yaitu merancang model pendidikan di wilayah bencana, mulai dari respon tanggap darurat, recovery dan mitigasi bencana sejak dini. Diskusi ini juga bertujuan untuk mengadvokasi konsep pendidikan di wilayah bencana agar dapat masuk dalam kurikulum pendidikan nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement