Selasa 02 Aug 2016 16:49 WIB

Ratusan Santri Ikuti Program BTQ di Turki

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mewisuda 173 tahfiz Pesantren Sulaimaniyah. Mereka juga dilepas untuk diberangkatkan ke Turki untuk program Beasiswa Tahfidz Al-Quran (PBTQ) 2016.

Perwakilan dari Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Muchsin mengatakan, pemberangkatan ke Turki merupakan implementasi kerjasama dengan Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia Turki (UICCI). Menurutnya, Indonesia dan Turki memiliki komitmen yang sama.

"Kerjasama ini didasari komitmen yang sama merasa pentingnya mencetak ulama," ujar Muchsin yang membacakan sambutan Dirjen Pendidikan Islam, di Kantor Kementerian Agama, Thamrin Jakarta, Selasa (2/8).

Muchsin mengharapkan, lulusan program beasiswa tersebut dapat mendakwakan Islam yang damai di dunia. Muchsin meyakini kedepan animo masyarakat untuk mengikuti program beasiswa tersebut akan meningkat.

Menteri Agama, kata Muchsin, berkomitmen untuk terus melaksanakan program tersebut. Muchsin pun memastikan UICCI bukan lembaga yang berafiliasi dengan organisasi yang dilarang oleh pemerintah Turki.

Muhammad Musangidudin, salah seorang hafiz mengaku siap belajar di Turki. Muhammad merasa bangga telah terpilih untuk diberangkatkan ke Turki.

Muhammad merupakan santri pesantren Sulaimaniyah Cabang Bogor, Jawa Barat. Muhammad, asal Purwokerto mulai masuk pesantren sejak tahun 2015.

Namun, Muhammad tidak terlalu kesulitan untuk menghafal al-Quran. Sebab, sudah hafal al-Quran sebelum masuk ke pesantren tersebut.

Muhammad mengaku selalu berdoa untuk kelancaran belajar selama di Turki. Muhammad juga mempelajari bahasa Turki dan kitab dasar seperti nahwu dan sharraf.

Sultan, hafiz lainnya asal Jakarta menambahkan, dirinya siap menunjukkan Islam yang damai. Pasalnya, kata Sultan, sejak rasulullah telah diajarkan Islam yang damai dan toleran.

Sultan pun tidak khawatir dengan kondisi politik Turki saat ini. "Berdoa sajalah, gak akan mengganggu," kata Sultan.

Sultan merupakan santri di pesantren Sulaimaniyah cabang Bogor, Jawa Barat. Sultan mampu menghafal Alquran selama satu tahun tiga bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement