Sabtu 01 Aug 2015 19:14 WIB
Muktamar Muhammadiyah

'Muhammadiyah tak Bermuktamar dengan Utopis'

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Indah Wulandari
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin memberikan sambutan saat membuka Sidang Tanwir Muhammadiyah di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/8)
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin memberikan sambutan saat membuka Sidang Tanwir Muhammadiyah di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/8)

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengajak seluruh kader Muhammadiyah untuk memiliki watak keterukuran sehingga tidak perlu mewacanakan keinginan-keinginan utopis.

"Muhammadiyah tidak bermuktamar dengan keinginan utopis. Kita tinggalkan pendekatan itu," kata Din dalam sambutannya membuka Sidang Tanwir Muhammadiyah di aula Universitas Muhammadiyah Makassar pada Sabtu (1/8).

Din menjelaskan, sesuai kesepakatan, dakwah Muhammadiyah merupakan dakwah tanwiriyah atau pencerahan. Pembebasan, pemberdayaan, dan kemajuan menjadi kata kunci gerakan dakwah itu.

Konten Islam berkemajuan lantas diajukan untuk merevitalisasi semangat gerak Muhammadiyah. Din mengaku, gagasan itu bukan hal baru melainkan sudah lama diajukan sang pendiri Muhammadiyah Ahmad Dahlan.

Din mengaku saat ini Muhammadiyah perlu melakukan pemantapan gerakan. Menurut Din, Islam sejatinya tidak perlu dibatasi predikat tertentu. Predikat, kata Din, justru mereduksi makna Islam secara komprehensif. Meski begitu, ada keperluan dari predikat tersebut sebagai penekanan.

"Islam berkemajuan menekankan pada dimensi gerak," kata Din.

Sidang Tanwir Muhammadiyah akan mengesahkan materi dan arah muktamar kali ini. Din mengaku materi-materi yang disiapkan panitia pengarah berkualitas untuk menjadi isu strategis Muhammadiyah dalam lima tahun ke depan. Din juga mengingatkan pemimpin harus figur terbaik sebagai pengemban tugas tersebut.

Din yang mengutip pernyataan tokoh Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif mengharapkan muktamar yang lancar, berkualitas, dan bermartabat. Kelancaran, terang Din, berkaitan dengan tugas panitia menyelenggarakan muktamar.

Kualitas berkaitan dengan materi-materi yang disiapkan dan akan dibahas. Sementara martabat berkaitan dengan perilaku muktamirin.

"Hal-hal itu guna mewujudkan muktamar agar menjadi uswah hasanah bagi yang lain," kata Din.

Sidang Tanwir akan menentukan 39 nama calon anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015-2020. Peserta Tanwir adalah 204 perwakilan dari pengurus wilayah dan organisasi otonom Muhammadiyah.

Sebanyak 39 nama tersebut kemudian akan dipilih muktamirin hingga mengerucut menjadi 13 nama. Lalu, 13 orang terpilih secara otomatis menjadi anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan akan memilih satu orang Ketua Umum dari internal mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement