Jumat 22 Feb 2019 16:50 WIB

Love Notes Ajak Pengunjung IBF Move On

Asma ingin agar manfaat tulisannya ini bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andi Nur Aminah
Asma Nadia masuk daftar 500 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia.
Foto: Republika/Prayogi
Asma Nadia masuk daftar 500 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buku terbaru Asma Nadia berjudul Love Notes tampaknya harus masuk dalam list belanja. Buku itu akan di-launching di Islamic Book Fair (IBF) 2019. Dijamin setelah membaca buku tersebut, para pembacanya bisa berpuas hati karena akan mendapat pencerahan, untuk melangkah ke arah yang lebih baik.

“Alhamdulillah saya sudah terima testimoni dari pembaca (karena buku sempat di pre-order, Red). Jadi dia bilang, buku ini benar-benar membantu dia karena dia sedang dalam kondisi frustasi berat. Insya Allah buku terbaru saya bisa bikin orang move on,” ujar Asma Nadia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (22/2).

Baca Juga

Testimoni tersebut diberikan oleh seorang perempuan, yang ternyata memiliki permasalahan cukup berat dalam urusan asmaranya. Asma menceritakan, perempuan ini telah mendampingi kekasihnya dari awal kuliah sampai lulus wisuda.

Namun tiga bulan seusai wisuda itu, kekasihnya itu tiba-tiba sudah menikah secara diam-diam dan tidak memberikan informasi atau penjelasan apapun padanya. Ketika mengalami masa yang sulit itu, ia lantas membaca ‘Love Notes’ dan membuat matanya terbuka.

 

“Dalam juga persoalannya. Dia bilang buku ini benar-benar membantunya, membuka matanya dalam situasi beratnya. Dia sampai kirim foto wisuda sama cowoknya, sampai kirim juga foto cowoknya nikahan. Ya Allah, mudah-mudahan bisa bermanfaat,” papar Asma.

Ia menginginkan agar manfaat tulisannya ini, bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat. Karena dalam buku itu juga dijelaskan love yourself before you love someone else, karena ia mendapat sebuah cerita seorang mahasiswi cemerlang dengan IPK tinggi tapi justru hamil di luar nikah.

“//Naudzubillahminzalik, itu karena dia tidak mencintai dirinya sebelum mencintai orang lain. Karena kalau kita mencintai diri kita sendiri, pasti kita akan melindungi diri sebagai aset berharga untuk masa depan kita. Kita tidak mau masa depan kita dicuri atau dihancurkan. Kita enggak akan membiarkan orang-orang mengambil keuntungan dari kita. Ini pesan untuk semua, khususnya perempuan ya,” kata Asma lagi.

Dalam segmen dewasa, ada bahasan soal menikah, bagaimana menyeleksi dari mulai pacaran atau taaruf, hingga ke prosesi pernikahan. Untuk segmen remaja, bisa membantu untuk mendefinisikan bagaimana sebenarnya perasaan suka, kagum, atau sudah cinta, karena kadang-kadang membingungkan. Lalu misalnya, si dia apa betul-betul perhatian atau justru diri kita yang merasa ke-GR-an.

Selain itu, misalnya kalau sedang jatuh cinta, kita harus melakukan apa. Apakah harus menyatakan atau ditahan sendiri saja? Bagaimana kalau jatuh cinta, patah hati, atau cara move on seperti apa.

“Kalau misalnya seusia saya yang sudah dekat kepala lima, move on itu tentu gampang sekali. Karena dulu setelah menikah alhamdulillah enggak pernah ngebanding-bandingin, jadi semua yang Allah kasih itu akan indah pada waktunya. Kalau buat saya, ini bukan hanya untuk remaja. Bisa juga untuk orang tua yang memiliki anak remaja. Atau untuk yang sudah pernah menikah tapi ingin mencari kesempatan kedua, buku ini juga cocok,” ujar Asma yang juga penulis Jilbab Traveler itu.

Islamic Book Fair (IBF) akan digelar pada 27 Februari sampai 3 Maret 2019. Tahun ini adalah tahun ke-18 IBF digelar. Penyelenggaraan IBF 2019 ini diharapkan dapat memberi manfaat yang sangat besar bagi masyarakat terutama umat Muslim.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement