Sabtu 19 Jan 2019 17:12 WIB

Muhamadiyah Dituntut Kembangkan Pendidikan Islam Modern

Di era modern ini Muhammadiyah menghadapi ancaman segregasi.

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Nashih Nashrullah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, peran  Muhammadiyah sangat penting terutama dalam hal pendidikan. Warga Muhammadiyah didorong terus semangat dan konsisten mengembangkan sistem pendidikan Islam modern yang memadukan antara pendidikan agama dan umum.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan, Muhadjir Effendy, mengungkapkan di era modern ini Muhammadiyah menghadapi ancaman segregasi. 

Untuk itu dia mendorong agar warga Muhammadiyah kembali fokus pada ghirah Muhammadiyah untuk mewujudkan pendidikan Islam berkemajuan. 

“Di beberapa kota peran Muhammadiyah sudah ada yang mengalami segregasi. Ini tantangan besar buat Muhammadiyah. Jadi kita harus terus mengarusutamakan Muhammadiyah sebagai arus utama Islam perkotaan,” kata Muhadjir dalam Pengajian Hari Ber-muhammadiyah di Sekolah Pascasarjana UHAMKA Jakarta, Sabtu (19/1).

Dia mengatakan, jumlah lembaga pendidikan Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia memang sangat banyak lebih dari 10 ribu. Kendati demikian, kata Muhadjir, banyak lembaga pendidikan Muhammadiyah yang belum memiliki kualitas.

“Harus ada semangat bersama untuk membangun kembali sekolah-sekolah kita,” kata Muhadjir.

Direktur Sekolah Pascasarjana UHAMKA, Abdurrahman Ghani, menyatakan di era digitalisasi lembaga pendidikan Muhammadiyah harus bertransformasi ke arah digital. 

Secara khusus, kata dia, Sekolah Pascasarjana UHAMKA juga melakukan penguatan kerjasama internal. “Umpamanya kami bekerjasama dengan amal usaha Muhammadiyah, lalu kami juga memberi beasiswa dan penghargaan kepada para pendidik dan alumni pendidik juga. Jadi saya harap ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan,” kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement