Kamis 12 Apr 2018 13:30 WIB

Memahami Hidup Rasul Secara Menyeluruh

Sang Nabi memiliki keutamaan, yaitu wahyu dan petunjuk Allah.

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto: wikipedia
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam hadir sebagai kekuatan pembangkit kesejahteraan yang dengan cepat menyebar ke berbagai penjuru dunia. Sejarah selalu menarik untuk dipelajari.

Di dalamnya ada kisah jatuh-bangun kekuasaan, peperangan, cerita humanis, sabda, dan banyak lagi. Semuanya menjadi inspirasi bagi kehidupan masyarakat saat ini.

Sejarah Rasulullah selalu ditulis kembali oleh ulama dari berbagai mazhab. Di dalamnya bukan hanya kisah, tapi juga keteladanan, ibrah berharga, yang semuanya membuktikan bahwa sosok Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib adalah seorang rasul. Sirah harus memberikan pemahaman dan pencerahan kepada umat Islam tentang kebenaran Islam yang tergambar dalam kehidupan Rasulullah

Penjelasan itu disampaikan oleh intelektual Islam Damaskus Said Ramadhan al-Buthi dalam Fiqhus Sirah.Buku setebal 600 halaman itu menjelaskan objek sirah nabawiyah. Pertama, memahami pribadi Rasulullah sepanjang hidupnya. Sang Nabi memiliki keutamaan, yaitu wahyu dan petunjuk Allah.

Kedua Rasulullah adalah teladan tertinggi sepanjang hidup.Apa yang dibawa Rasulullah menjadi pedoman hidup, rujukan hukum untuk kehidupan.Ketiga, sirah nabawiyah merupakan jalan untuk memahami wahyu Allah.Didalamnya ada asbabun nuzul yang membuat siapa pun memahami kenapa suatu ayat diturunkan.Apa peristiwa yang melatar belakangi turunnya sebuah ayat.Ke mudian apa tujuannya.Hal itu di bahas dalam sirah.

Selain itu, sirah nabawiyah mempersatukan pandangan umat Islam dalam menjalani kehidupan.

Mereka sampai pada persamaan pandangan bahwa umat Islam harus membangun peradaban berdasarkan pada pengetahuan yang benar, merujuk pada wahyu Ilahi, dan berbagai sunnah Rasulullah.

Sirah juga menginspirasi perkembangan pendidikan, sebab Rasulullah adalah guru umat Islam.

Dia mencontohkan bagaimana menasihati seseorang, bagaimana mengajarkan kebaikan, dan seperti apa etika beribadah kepada Allah.

Sirah nabawiyah ditulis dan dikembangkan setelah ulama mengembangkan ilmu-ilmu hadis.

Al-Buthi menjelaskan penulis sirah nabawiyah generasi pertama di antaranya adalah Urwah bin Zubair yang meninggal pada tahun 92 Hijriyah, Aban bin Usman yang wafat pada 105 H, Wahab bin Manbah wafat pada 110 H, Syar habil bin Sa'ad wafat pada 123 H, dan Ibnu Syihab as-Zahri wafat pada 123 H.

Kajian sejarah Nabi Muhammad kemudian dikembangkan terus dengan tetap mengaitkannya dengan diturunkannya Alquran, penerapan syariat, dan hadis.Semakin ke sini, kajian tersebut semakin dikaitkan dengan metodologi ke ilmuan.

Namun, al-Buthi menggarisbawahi perkembangan kajian sirah yang sengaja dirusak.Hal ini kerap dilakukan oleh para orientalis dengan maksud menghancurkan Islam.Mereka memfitnah Rasulullah yang dimuliakan miliaran orang.

Dengan Fiqhus Sirah, al-Buthi bermaksud menyajikan hasil studi yang komprehensif dan menyegarkan pemahaman tentang kehidupan Rasulullah.Kajian tentang sejarah Muhammad juga dilakukan oleh Husain Haikal.Said Hawa juga menulis tentang ar- Rasul.Intelektual satu ini lebih memfokuskan kisah Rasulullah sebagai pembaru dan revolusioner.

Masih banyak lagi intelektual lain yang menulis tentang Rasulullah.Masing-masing memiliki perspektif dan fokus yang berbeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement