Kamis 07 Dec 2017 15:45 WIB
Belajar Kitab

Sebuah Syair dari Rasulullah

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto: wikipedia
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Al-Marzuqy atau yang lebih dikenal dengan nama Abu Al-Fauzy adalah seorang pujangga yang hidup di tahun 1281 H/1864 M. sehari-harinya, Al-Marzuqy adalah seorang tenaga pengajar (al-Mudarris) dan juga Mufti di Makkah.

 

Nama lengkap adalah Syekh Ahmad bin Muhammad bin Sayid Ramadhan Mansyur bin Sayid Muhammad al-Marzuqi Al-Hasani. Lahir di Mesir pada tahun 1205 H. Karena kecerdasan dan penguasaannya di bidang keilmuan, Marzuqy diangkat sebagai Mufti madzhab Maliki di Makkah menggantikan saudaranya ketika saudaranya Sayid Muhammad wafat (1261 H). Di masjid Makkah al-Mukaramah, Marzuqi mengajar Al-Qur'an, Tafsir dan ilmu-ilmu Syariah.

Diantara guru-gurunya adalah Syekh al-Kabir Sayid Ibrahim al-'Ubaidi yang pada masanya adalah sosok yang konsentrasi di bidang Qiraaah al-Asyrah (Qiraah 10). Dan diantara murid-muridnya adalah Syekh Ahmad Dahman (1260-1345 H), Sayid Ahmad Zaini Dahlan (1232-1304 H), Syekh Thahir al-Takruni, dan lainnya.

 

Al-Marzuqy dikenal sebagai penulis kitab 'Aqidah Al-Awwam' yang berisi sebanyak 57 bait syair. Ia begitu lincah dalam menuliskan qolam-nya (pena), terutama menyangkut puji-pujian kepada Allah dan Rasulullah SAW. Dan salah satu karyanya yang terkenal adalah 'Aqidah Al-Awwam, yaitu Aqidah untuk orang-orang awam. Begitu pentingnya pelajaran yang bisa diambil dari 'Aqidah Al-Awwam ini, Syekh Nawawi Al-Syafi'i juga turut memberikan syarah 'Aqidah Al-Awwam' ini dengan nama Nur Al-Dholam (Cahaya dalam Kegelapan).

 

Sebuah Syair dari Rasulullah

Ada kisah menarik dibalik penulisan nazam 'Aqidah Al-Awwam ini. Dalam syarah Nur Dholam disebutkan, pada suatu malam yang sudah larut, tepatnya pada tanggal 6 Rajab 1258 H, Marzuqy bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW yang disampingnya berjejer para sahabat-sahabat Nabi SAW. Marzuqy menceritakan, dalam mimpi itu, Rasulullah SAW menyuruhnya untuk membacakan Manzhumah at-Tawhid (yaitu syair Aqidah al-Awwam).

 

''Bacalah, Manzhumah At-Tawhid yang akan menjamin surga dan tercapai maksud baiknya bagi yang menghafalnya.''

Marzuqy pun bertanya : Nazam apa gerangan Ya Rasulullah?'' Nabi kemudian membacakan nazam tersebut. ''Abda'u Bismillahi warrahmani hingga kalimat wa Shuhuf al-Khalil wa al-Kalimi fiha Kalam al-Hakam al-Alimi. Marzuqy pun lantas menirukannya.

 

Dan ketika terbangun dari tidurnya, Marzuqy mencoba Mengingat dan membaca nazam tersebut. Dan atas kehendak Allah, nazam itu mampu dihafal Marzuqy dengan baik. Ia pun kemudian mencatat nazam tersebut hingga bisa dinikmati oleh umat Islam di seluruh dunia hingga kini.

 

Karya Marzuqy ini, menjadi catatan penting dalam hidupnya. Sebab, beberapa bulan setalah peristiwa itu, Ia kemudian bermimpi berjumpa kembali dengan Rasulullah SAW. Tepatnya malam Jumat menjelang subuh, tanggal 28 Dzulqa'dah. Pada pertemuannya kali ini, Rasulullah SAW memintanya kembali untuk membacakan nazam Aqidah Al-Awwam tersebut. ''Bacalah apa yang telah kau hafal,'' kata Rasul.

 

arzuqy kemudian membacakannya dari awal hingga akhir. Dan setiap kali Marzuqy selesai membaca satu bait nazam tersebut, para sahabat Nabi selalu mengitari (berputar mengelilingi) Marzuqy dan meng-amini-nya. Setelah selesai, Rasulullah SAW pun berdoa untuknya.

 

Semula, nazam Aqidah Al-Awwam ini berjumlah 26 bait, sebagaimana yang didapatkannya dalam mimpi. Kemudian, ia menambahkannya lagi sebanyak 31 bait, sehingga menjadi 57 bait. Nazam tambahan tersebut dimulai dari Wa Kullu ma Ata bihi Al-Rasul. Menurut beberapa riwayat, penambahan yang dilakukan Marzuqy dalam nazam Manzhumah At-Tawhid tersebut dikarenakan rasa cinta dan rindunya kepada Rasulullah SAW.

 

Beberapa karya Marzuqy antara lain 'Aqidah al-Awwam, Tahsil nail al-maram li Bayan Manzumah Aqidatul Awam (1326 H), Bulugh al-Maram li Bayan Alfadz Maulid Sayid al-Anam Fi Syarh Maulid Ahmad Al-Bukhari (1282 H), Bayan Al-Ashli fi Lafdz bi Afdzal, Tashil al-Adhan Ala Matan Taqwim al-Lisan fi Al-Nahwi li al-Khawarizmi al-Baqali, Al-Fawaid al-Marzuqiyah al-Zurmiyah, Mandzumah fi Qawaid al-Sharfi wa al-Nahwi dan Matan Nazam fi Ilm al-Falak. Wa Allahu A'lam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement