Kamis 06 Jul 2017 15:25 WIB

Pendidikan Karakter Diintegrasikan dengan Lembaga Pendidikan

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Ilham Tirta
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pemerintah sedang menggodok konsep pendidikan karakter agar terintegrasi dengan semua lembaga pendidikan, termasuk sekolah-sekolah Islam. Menurutnya, kegiatan belajar mengajar di madrasah diniyah saat ini sudah diselenggarakan sampai sore hari.

"Yang jelas setelah keputusan bapak presiden lebih kepada bagaimana pendidikan karakter dan wadah hukumnya diatur dalam Perpres, karena itu sedang dilakukan pertemuan-pertemuan lebih intensif untuk bagaimana pendidikan karakter ini bisa dilaksanakan di seluruh lembaga pendidikan kita," kata Lukman ketika ditemui di Istana Wakil Presiden, Kamis (6/7).

Lukman menjelaskan, kegiatan belajar mengajar di madrasah diniyah telah berlangsung selama enam hari sampai sore karena muatan kurikulum agamanya lebih banyak ketimbang sekolah umum. Sehingga apabila madrasah diniyah dipaksa mengikuti sistem lima hari sekolah, maka akan sulit.

"Sekarang dengan enam hari sekolah saja madrasah pulang sampai jam 16.00, jadi kalau lima hari mereka bisa pulang jam 18.00 sore, itu sesuatu yang tidak mungkin," kata Lukman.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, penerapan kebijakan lima hari sekolah membutuhkan persiapan yang cukup matang. Dia menyebutkan, diperlukan waktu minimal satu tahun untuk mempersiapkannya dengan matang.

Kesiapan tersebut menyangkut semua perubahan yang mendasar mulai dari kesiapan sekolah, murid, guru, masyarakat, dan orang tua. Sedangkan kesiapan lainnya yakni menyangkut logistik bagi anak sekolah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement