Jumat 19 May 2017 20:31 WIB

Berlomba-lomba Berebut Keutamaan Ramadhan

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Ramadhan
Foto: IST
Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam hitungan hari, umat Islam di dunia akan kedatangan bulan penuh rahmat dan ampunan. Dalam momentum Ramadhan, semua Muslim akan melaksanakan ibadah puasa satu bulan penuh. Di bulan ini pula menjadi waktu yang tepat memperbanyak ibadah.

Ustaz Oemar Mita menjelaskan tentang pentingnya menyambut Ramadhan dengan sungguh-sungguh. Sebab, Ramadhan merupakan bulan paling istimewa di antara 12 bulan. Untuk itu, Ustaz Oemar mengajak umat Islam mempersiapkan diri dengan maksimal. Itu disampaikan Ustaz Oemar dalam kajian Keislaman Alumni Lintas Angkatan SMA 70, Ghiroh 70, Bulungan, Keboyaran Baru, Jakarta Selatan, Ahad (14/5). Puluhan jamaah yang hadir cukup antusias mengikuti ceramah dari Ustaz Oemar.

 

"Ramadhan tidak pernah sama dengan bulan yang lain. Ramadhan keutamaannya sangat besar sebagaimana bulan purnama," ujar Ustaz Oemar di Masjid SMA 70, Jakarta, Ahad (14/5). Menurut dia, Ramadhan menjadi indikator kebaikan seseorang, baik sebelum maupun setelah bulan suci tersebut. Orang yang mendapatkan keutamaan Ramadhan akan memperoleh kebaikan setelahnya.

Sebaliknya, jika seseorang tidak mendapatkan keutamaan Ramadhan maka dia akan gagal pada kehidupan selanjutnya. Artinya, Ustaz Oemar menegaskan, ibadah yang dilakukan selama Ramadhan mengalami kegagalan. Ustaz Oemar menambahkan, kegagalan mendapatkan keutamaan Ramadhan juga tidak lepas dengan perbuatan sebelum Ramadhan. Misalnya, mereka banyak melakukan larangan Allah SWT atau sering menjauh terhadap perintah-Nya. "Mengenal Allah jangan hanya di bulan Ramadhan saja," kata Ustaz Oemar.

Persiapan maksimal, kata Ustaz Oemar, merupakan hal wajib dilakukan guna mendapatkan keutamaan Ramadhan serta dampaknya ke kehidupan setelahnya. Pada bulan tersebut diimbau agar lebih khusyuk melaksanakan ibadah.

Ustaz Oemar menuturkan, sahabat mempersiapkan puasa enam bulan sebelum bulan tersebut tiba. Mereka memperbanyak berdoa kepada Allah SWT atas dosa yang dilakukannya. Selain iu, mereka juga berdoa agar dimampukan menjalankan ibadah dalam bulan tersebut. Persiapan panjang yang dilakukan sahabat, menurut Ustaz Oemar, menandakan Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa. Ramadhan dapat menjadi musim panen pahala bagi orang-orang yang bertakwa. Di samping itu, persiapan tersebut juga dilakukan karena mereka mengerti tentang keutamaan Ramadhan.

Namun, Ustaz Oemar menilai, umat Islam saat ini lebih banyak yang kurang paham tentang keutamaan Ramadhan. Akibatnya, mereka menyambut Ramadhan hanya sebatas rutinitas yang wajib dilakukan setiap tahun. "Mengapa mereka mempersiapkan Ramadhan ala kadarnya? Karena tidak paham keutamaan Ramadhan," ucap Ustaz Oemar.

Menurut Ustaz Oemar, setidaknya ada dua hal keutamaan Ramadhan yang akan didapatkan oleh umat Islam, antara lain, Allah akan melipatgandakan pahala pada setiap amal yang dikerjakan di bulan tersebut. Saking besar pahalanya, kata Ustaz Oemar, Allah tidak menjelaskan detil pahala yang akan diberikan pada setiap amal.

Itu berbeda dengan amal lainnya yang dijelaskan oleh Allah tentang besaran pahala yang diberikan. Maka dari itu, Ramadhan merupakan bulan panen pahala jika mampu dimanfaatkan dengan baik. Keutamaan lainnya, Ramadhan merupakan waktu tepat melakukan pertobatan. Ustaz Oemar menganjurkan agar bertobat saat Ramadhan disertai dengan memperbanyak sedekah.

Kendati demikian, keutamaan Ramadhan tidak mudah diraih oleh setiap Muslim. Hal tersebut, menurut Ustaz Oemar, juga pernah dikatakan oleh Rasulullah SAW. Banyak Muslim yang gagal melaksanakan ibadah pada bulan tersebut. Kegagalan tersebut disebabkan oleh kualitas puasa yang rendah. "Kualitas Ramadhan tidak berbanding lurus dengan kuantitas. Belum tentu berdampak ke ketakwaan. Padahal, kalau Ramadhan diterima, itu obat," jelasnya.

Untuk itu, Ustaz Oemar menegaskan, persiapan menyambut Ramadhan sangat penting. Seperti, memperbanyak istigfar serta memaksimalkan tobat. Apabila hal tersebut tidak dilakukan, diyakini tidak akan menikmati Ramadhan. "Karena dosa menjadikan kenikmatan Ramadhan hilang," Ustaz Oemar menambahkan.

Kemudian, lanjutnya, umat Islam pun  mempersiapkan ilmu dan harta dalam menyambut Ramadhan. Harta tersebut diimbau untuk digunakan beribadah, seperti memperbanyak sedekah. Yusuf, salah seorang jamaah, mengatakan, kajian tersebut sangat bermanfaat kepada dirinya. Sebab, Yusuf merasa ibadah puasa yang dilakukan setiap tahun belum maksimal. Dari kajian ini, Yusuf berharap mendapatkan ilmu tentang Ramadhan.

"Ya, harapannya bermanfaat buat saya," ujar Yusuf kepada Republika.co.id.

Harapan sama juga disampaikan Amir. Persiapan menyambut Ramadhan harus dipersiapkan dengan matang. Tujuannya, supaya mendapatkan pahala maksimal ketika menjalankan ibadah. Amir tidak menginginkan ibadah puasa hanya sebatas aktivitas rutin yang wajib dilakukan selaku umat Islam. Amir berharap, bisa lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. "Mudah-mudahan, bisa lebih baik lagi, banyak khatam Alquran," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement