Ahad 19 Jul 2015 17:51 WIB

Ini Rintangan Para Pemantau Hilal di Pulau Karya (2)

Rep: c25/ Red: Damanhuri Zuhri
Petugas Rukyat meneropong posisi hilal (bulan) menggunakan hilal tracker saat dilakukan rukyatul hilal guna menentukan 1 Syawal.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Petugas Rukyat meneropong posisi hilal (bulan) menggunakan hilal tracker saat dilakukan rukyatul hilal guna menentukan 1 Syawal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan melintasi laut menggunakan kapal cepat tersebut memakan waktu tidak kurang dari satu jam, sehingga, perjalanan itu sangat mungkin memancing rasa mual dari orang-orang yang tidak terbiasa melakukan perjalanan laut.

Terlebih, pemantauan hilal satu syawal akan dilakukan pada saat bulan Ramadhan, ketika orang-orang yang bertugas menemukan hilal itu melakukan perjalanan dalam keadaan berpuasa.

Setelah sampai di Pulau Pramuka, tim tidak bisa langsung beristirahat lantaran harus melakukan cukup banyak persiapan, termasuk mempersiapkan sejumlah alat yang akan dipergunakan.

Tim juga harus memberikan pengetahuan kepada warga setempat yang nantinya akan ikut melakukan pemantauan, tentang serba serbi hilal, bagaimana cara melakukan rukyatul hilal serta sejumlah syarat dari hilal tersebut.

Setelah melakukan ibadah shalat ashar, tim akhirnya berangkat menuju Pulau Karya untuk melakukan persiapan pemantauan hilal di lokasi.

Jarak yang tidak terlalu jauh membuat perjalanan tidak memakan waktu yang lama, sehingga, tim bisa langsung melakukan persiapan begitu tiba di lokasi, karena tidak harus berurusan dengan mual seperti perjalanan menyeberangi laut yang pertama.

Selanjutnya, dermaga yang berada di bagian utara Pulau Karya, mengharuskan tim untuk berjalan kaki, menuju bagian barat dari pulau, untuk dapat mencapai lokasi pemantauan hilal yang terbaik.

Terdapat satu jalur jalan yang terbuat dari semen, dengan ukuran kurang dari satu meter yang bisa ditempuh tim untuk menuju lokasi rukyatul hilal. Jalan yang bisa ditempuh sekitar 20 menit itu sendiri berada tepat di pinggir laut.

"Begitulah kira-kira sulitnya para pekerja di Kepulauan Seribu," ujar Plt Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo, yang ikut dalam rukyatul hilal Kamis (16/7) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement