Kamis 10 Jan 2019 18:45 WIB

Cerita Ibn ‘Arabi dan Abu Ishaq Soal Palem Maryam

Pohon palem tersebut digunakan Maryam sebagai pegangan ketika melahirkan Isa AS.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Betlehem, Palestina
Foto: Al-Arabiya News
Betlehem, Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, Ayat 16-40 surah Maryam menceritakan kisah Maryam dimulai dari ketekunan Maryam beribadah, kesuciannya dan Maryam yang menjauhkan diri dari keluarga untuk beribadah di bawah perwalian dari Zakaria.

Hingga kemudian, Allah mengirim roh dalam bentuk manusia dan meyakinkan Maryam bahwa ia akan memiliki seorang putra yang baik, meski ia tidak digauli oleh laki-laki. 

Selain makna Kristus dalam Islam dan Kristen, pohon palem juga memiliki makna dalam ajaran Islam. Dikisahkan, bahwa Maryam atau Maria dalam Kristen melahirkan Isa (Yesus dalam Kristen) di bawah pohon kurma.

Keperawanan Maria berulang kali disebutkan dalam Alquran, lebih banyak dari yang disebutkan di dalam kitab Perjanjian Baru dalam ajaran Kristen. Dalam Alquran diceritakan bahwa Maryam mengalami sakit saat hendak melahirkan Isa. Ia lantas melihat pohon palem di dekatnya dan berpegangan padanya. 

Saat berpegangan pada pohon itu, Maryam mendengar suara yang mengatakan kepadanya untuk menggoyangkan batang pohon palem ke arahnya. 

"Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.” (QS Maryam: 25-26) 

Dilansir dari Alarabiya, Referensi itu kemudian memberikan konotasi suci pada pohon palem sebagai sebuah benda yang terkait dengan Kristen dan Maria, serta dalam budaya Islam. Pakar geografi terkenal Abad Pertengahan, Abu Ishaq al-Istakhri dikatakan telah menemukan pohon palem di Beit Lehem di mana Maria (Maryam) melahirkan Yesus (Isa).

Sementara cendekiawan Muslim Andalusia, Ibn Arabi, yang hidup selama zaman keemasan Islam, mengatakan bahwa ketika ia mengunjungi Yerusalem ia menemukan bahwa tidak ada jejak pohon palem tempat Maria melahirkan.

Dia mengingat bahwa para peziarah ke tanah suci akan mencari lokasi pohon palem itu untuk sekedar melihatnya dan agar diberkati oleh Maria. Hal ini menunjukkan bahwa pohon palem, kisah perawan Maria dan kelahiran Yesus, semuanya disebutkan dalam budaya Islam. 

Penggalian di situs di Betlehem selama masa Bani Umayah mengungkapkan lantai mosaik dari sebuah gereja yang menggambarkan tiga pohon palem, yang diyakini menjadi referensi untuk kisah Maria. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement