REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (25/6/2025) malam mendesak pemerintah Israel untuk membatalkan pengadilan korupsi yang sedang berlangsung terhadap Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu atau memberikan pengampunan kepadanya.
Desakan tersebut disampaikan Trump saat melontarkan pujian kepada pemimpin Israel, sehari setelah ia menegur keras pemerintahan Netanyahu karena meluncurkan serangan udara ke Iran setelah gencatan senjata diberlakukan.
Dalam sebuah postingan panjang di platform Truth Social miliknya, Trump menulis bahwa ia terkejut mendengar negara Israel melanjutkan Perburuan Penyihir yang konyol terhadap Perdana Menteri mereka yang hebat di masa perang, dikutip dari laman forbes, Kamis (26/6/2025)
Netanyahu didakwa atas tuduhan kriminal penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan pada tahun 2019, dan kasus ini pertama kali disidangkan pada tahun 2020.
Dalam postingannya, Trump memuji perdana menteri Israel tersebut karena telah menyerang program nuklir Iran, dengan mengatakan, “Bibi Netanyahu adalah seorang pejuang, tidak seperti pejuang lainnya dalam sejarah Israel, dan hasilnya adalah sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh siapa pun.”
Presiden AS mengatakan bahwa ia baru saja mengetahui bahwa Netanyahu telah dipanggil ke pengadilan pada Senin untuk kelanjutan dari kasus yang sudah berlangsung lama bermotif politik ini.
Trump kemudian berkata, “Pengadilan Bibi Netanyahu harus dibatalkan, segera, atau pengampunan diberikan kepada seorang pahlawan besar, yang telah melakukan banyak hal untuk negara.”
Siapa yang Berpotensi Mengampuni Netanyahu?
Satu-satunya orang yang memiliki kekuasaan untuk mengampuni Netanyahu dalam kasus korupsi ini adalah presiden negara tersebut, Issac Herzog. Menurut Reuters, Herzog mengatakan kepada media Israel bahwa pengampunan saat ini tidak ada di atas meja, dan bahwa tim pembela Netanyahu tidak mengajukan permintaan seperti itu.
Bagaimana Reaksi Sekutu Netanyahu?
Anggota Partai Likud Netanyahu, menulis di Twitter: "Pada intinya, jelas bahwa Trump benar. Penanganan kasus Netanyahu mengubah citra Israel dari negara adidaya di tingkat regional dan global menjadi republik pisang.“
Mereka mengatakan bahwa Presiden Israel dapat menghentikan kisah bodoh ini dengan cara yang paling elegan.
Namun, Rothman mencatat bahwa bukan peran Presiden Amerika Serikat untuk campur tangan dalam proses hukum di negara Israel. "Kemerdekaan Negara Israel dan kemandirian sistem peradilannya adalah nilai-nilai yang penting bagi kita semua," katanya.
Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi, yang juga anggota Likud, membagikan ulang unggahan Trump dan menulis Setiap kata. Dia menambahkan, “Pertunjukan ini telah lama merugikan kita dalam hal keamanan nasional.”
Sumber:
Trump Calls Netanyahu’s Corruption Trial A ‘Witch Hunt’—Says Israel Should Pardon Him