Senin 17 Sep 2018 14:45 WIB

Tiga Bangun Sejarah di Yerusalem

Di kota ini, peradaban Islam tumbuh subur.

Yerusalem
Yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA  -- Palestina adalah negeri bersejarah. Di antara kota yang kaya dengan sejarah di negara ini, ialah Alquds atau Yerussalem.

Di kota ini, peradaban Islam tumbuh subur. Ini tampak dari situs-situs yang masih bertahan dan terancam keberadaannya akibat rencana rakus Zionis Israel. Selain Masjid al-Aqsa, Yerussalem juga masih menyimpan bangunan bersejarah lainnya.

Kota ini juga dikenal memiliki riwayat panjang perebutan dari berbagai entitas bangsa. Jerussalem pernah ditaklukkan oleh Babilonia, Romawi, Persia, dan dalam masa yang cukup lama menjadi saksi kegigihan tentara Islam melepaskan cengkeraman Tentara Salib di lokasi Masjid al-Aqsa ini berada.

Tempat Singgah al-Ghazali

Di tempat inilah, tokoh sufi terkemuka Abu Hamid al-Ghazali tinggal selama berada di Yerussalem usai mengembara dari sejumlah negara, seperti Makkah, Madinah, dan Mesir. Lokasinya berada di belakang Masjid al-Aqsa.

Di sebuah ruangan, di bawah kubah rumah itu, ia menulis karya fenomenal dan monumentalnya, yakni Ihya' Ulum al-Din. Kitab ini menjadi sumbangsih berharga bagi dunia Islam hingga saat ini.  

Masjid Umar bin Khatab

Di tempat inilah, Khalifah Umar bin Khatab RA melaksanakan shalat setelah menaklukkan   Yerusalem pada 638 M. Ia sempat ditawari shalat di Gereja Makam Suci, tetapi ia menolak karena khawatir gereja itu kelak akan dianggap sebagai milik Islam.

Masjid ini kembali dibangun oleh putra dari Shalahudin al-Ayyubi, yakni Afdhal Ali, pada 1193 Masehi. Masjid yang berada tak jauh dari Masjid al-Aqsa ini bukan bangunan qubbah as-sahkhra (Dome of the Rock). 

Khanqah Shalahudin

Di ruangan  yang terletak di kawasan Muslim Kota Tua Jerussalem, Shalahudin al-Ayyubi tinggal dan mengasingkan diri untuk mendirikan shalat-shalat sunah, atau menyendiri guna beribadah kepada Allah SWT.

Shalahudin adalah pendiri sekaligus khalifah pertama Dinasti Ayyubiyah. Ia dikenal sebagai pemimpin ulung. Ia sukses meraih kemenangan melawan Tentara Salib. Selain dikenal sebagai ahli strategi dan kehebatannya memimpin negara, ia adalah seorang ahli ibadah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement