Selasa 04 Sep 2018 17:02 WIB

Perkembangan Biografi dan Hagiografi dalam Peradaban Islam

Biografi keagamaan sangat penting dalam peradaban Islam

Manuskrip tentang biografi dan karya Syekh Muhammad ibn Sulaiman al-Kurdi
Foto: dok istimewa
Manuskrip tentang biografi dan karya Syekh Muhammad ibn Sulaiman al-Kurdi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Biografi keagamaan sangat penting dalam peradaban Islam, yakni ketika karya dalam berbagai genre mengisahkan kebajikan para sahabat Muhammad SAW. Semangatnya untuk menyatukan komunitas Muslim serta merunut silsilah dan afiliasi suku, terutama mengenai hubungan antara biografi dan kumpulan hadis.

Dalam konteks ini, ilmu periwayatan tentang hadis merupakan cabang historiografi Islam yang menguji keandalan para periwayat hadis berdasarkan kriteria apakah mereka mengenal nabi atau periwayat lain secara langsung dan bagaimana kealiman dan kegiatan mereka sebagai individu. Kualitas kebajikan orang-orang penting merupakan subbagian dari kebanyakan kumpulan hadis.

Selain itu juga mengungkapkan konsep awal tentang karisma, karakter, atau otoritas religius. Tema lainnya dalam hadis yang berkembang menjadi sebuah genre literatur biografis dijumpai dalam buku kezuhudan, yang memberikan wawasan mengenai perkembangan awal sufisme dan bagaimana praktik kezuhudan membentuk peringkat kealiman dan otoritas.

Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern menyebutkan, ada beberapa genre tradisional karya biografi dan hagiografi yang berkembang di dunia Islam. Di antaranya adalah sirah (jamaknya, siyar).

Pada umumnya, sirah merujuk pada biografi Nabi Muhammad. Tapi, kehidupan para wali pun disebut dalam bentuk siyar yang berarti biografi kolektif. Ada juga yang disebut thabaqat (tingkatan atau kelas), yang lebih dikenal dengan istilah kamus biografis.

Sebutan thabaqat mengacu pada sistem penyusunan entri-entri biografis dalam karya yang berjilidjilid. Contoh karya paling awal dan masih dapat dijumpai adalah Kitab al-Thabaqat al-Kabir yang ditulis oleh Ibnu Sa’d. Dia meninggal dunia pada 845 Masehi.

Kitab ini memuat sekitar 4.250 entri biografi lakilaki dan perempuan generasi Islam pertama, mulai dari dua baris hingga beberapa halaman. Pola umum entrinya, antara lain, berupa silsilah seseorang, perkawinannya, anak-anaknya, saat masuk Islamnya, janji setianya kepada Rasulullah, dan berbagai riwayat itu yang terkait dengan hadis, diakhiri dengan kematian, pemakaman, serta daftar pelayatnya.

Selanjutnya, ada tazkirah yang bermakna memorial. Karya ini merupakan kumpulan tulisan mengenai kehidupan penyair, sufi, atau ulama yang berkem bang setelah masa-masa awal, terutama di Iran, wilayah Usmaniyah, dan Asia Selatan. Tazkirah mirip thabaqat dalam hal memaparkan kehidupan tokoh melalui anekdot.

Malfuzhat, salah satu bentuk dari karya biografi. Ini merupakan catatan-catatan pendengar dan pembahasan tanya jawab oleh ulama atau sufi termasyhur. Catatan tersebut dilakukan secara kronologis dan bertanggal, lebih mirip dengan buku harian. Genre ini berasal dari Islam di Asia Selatan. Para sufi awal di India dikenal lewat catatan-catatan yang dipelihara dalam bentuk karya semacam itu.

Manakib adalah genre yang mencatat kebaikan dan perbuatan para pribadi suci. Penekanannya pada hal ajaib sebagai sumber otoritas orang suci itu, seperti karamah dan barakah. Gagasan hierarki wali, wilayah, dan patronasenya sering termuat dalam teks-teks ini.

Sedangkan otobiografi dan biografi invidual kurang lazim ditemukan pada periode-periode awal. Otobiografi Muslim awal dalam bahasa Arab dikaji dengan cermat oleh Franz Rosenthal, yang mengatakan model Yunani dibawa kepada bangsa Arab lewat Hunain bin Ishaq.

Di kehidupan modern, literatur Barat memengaruhi tulisan biografi dan otobiografi dalam masyarakat Islam. Kebanyakan mengacu pada model Barat, bukan bentuk tradisional yang sebelumnya ada. Sementara itu, di Asia Selatan, inovasi dalam tradisi biografi keagamaan dikaitkan dengan perkembangan bahasa Urdu sebagai bahasa prosa modern pada akhir abad ke-19.

Ditambah pula dengan usaha menggabungkan pengetahuan Islam modern, yang kemudian terwujud dalam Gerakan Aligarh. Karya paling menonjol dalam kecenderungan ini adalah tulisan-tulisan Syibli Nu’mani (1857-1914). Ia membuat serial Para Pahlawan Islam, yang berisi kajian terhadap Umar, Abu Hanifah, Rumi, al-Ghazali, dan Nabi Muhammad SAW.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement