Selasa 02 Jan 2018 17:15 WIB

Uzbekistan Simpan Khazanah Warisan Peradaban Islam

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Alun-Alun Registan di Samarkand.
Foto: en.wikipedia.org
Alun-Alun Registan di Samarkand.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Meski demikian, Uzbekistan masih menyimpan khazanah intelektual bersejarah hingga kini. Di ibu kota Uzbekistan, Tashkent, terdapat salah satu peninggalan paling suci bagi umat Islam, yaitu mushaf Alquran yang konon tertua di dunia. Mushaf ini disusun khalifah ketiga umat Islam, yaitu Usman bin Affan. Penyusunan Alquran ini selesai setelah 19 tahun kematian Nabi Muhammad SAW. Mushaf yang ditulis di atas kulit rusa tersebut disimpan dalam lemari besi kaca khusus.

Sekitar sepertiga dari fisik aslinya masih bertahan. Keberadaan Alquran ini menjadi pengingat akan peran Asia Tengah dalam sejarah Islam. Perpustakaan tempat Alquran ini disimpan dikenal sebagai Hast- Imam. Letaknya dekat makam seorang sarjana abad ke-10, Kaffel-Shashi.

Mufti Uzbekistan, pemimpin agama tertinggi di negara itu, juga memiliki kantor di sana. Terdapat sekitar 20 ribu kitab dan 3.000 manuskrip di perpustakaan ini. Karya-karya tersebut terkait dengan sejarah Abad Pertengahan, astronomi, dan kedokte ran. Ada juga kitab-kitab tentang hadis dan hukum.

Islam masuk ke Uzbekistan pada abad kedelapan, ketika orang-orang Arab mema suki Asia Tengah. Islam awalnya masuk ke bagian selatan Turkestan dan secara bertahap menyebar ke utara. Masyarakat setempat mengapresiasi penyebaran Islam.

Wilayah tersebut menjadi jalur yang dile wati para saudagar Muslim. Mereka membawa berbagai macam komoditas untuk perdagangan. Uzbekistan merupakan salah satu negara yang dilewati oleh jalur sutra perdagangan pada masa lampau. Jalur sutra melewati empat kota tua besar di Uzbekistan, yaitu Kiva, Tashkent, Bukhara, dan Samarkand.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement