REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sungguh penuh lika-liku pembangunan masjid ini. Di da lamnya terdapat sejarah masa lalu yang selalu di kenang. Pada abad kedelapan Masehi, daerah Samarkand ditaklukkan oleh Muslim. Saat itu pasukan Muslim mengepung pasukan setempat di kanal Juy Arziz.
Cerita rakyat yang terus diingat sampai saat ini adalah sebagai berikut. Ketika itu, ada seekor burung putih yang datang dan menghancurkan bendungan di sekitar kanal tadi. Akhirnya air mengalir dan menjadikan pasukan Muslim menang menaklukkan kota tersebut.
Untuk mengenang peristiwa tadi, dibangunlah Masjid Hazrat Khizr. Silih berganti penguasa membuat masjid Hazrat hancur. Kemudian, dibangun lagi di atas fondasi kuno pada abad ke-19 beberapa tahap. Pada proses yang terakhir, kompleks itu dipercantik dengan tambahan gerbang sebagai pintu masuk area masjid.
Pekerjaan itu selesai pada tahun 1919, ketika master Samarkand yang terkenal, Abdukadir bin Baki (Abdukadir Bakiyev)mendirikan gerbang pintu masuk dan menara timur.
Arsitektur Masjid Khazret-Khizr adalah bangunan karya arsitektur masyarakat Samarkand. Ini adalah konstruksi persegi panjang dengan ukuran 30 kali 16 meter. Komposisi masjidnya asimetris. Bangunannya ditutupi oleh kubah.
Di bagian tengah sisi baratnya adalah mihrab dengan ruang di kedua sisi. Di sisi masjid ada lobi per segi dengan kubah bergaris dan sebuah gerbang di apit oleh menara. Ada pula pintu kayu ber ukir abad ke-19 yang menjadi penghubung ruangan.
Terpisah dari bangunan adalah menara oriental yang elegan. Dekorasi masjid termasuk lukisan langit-langit dan ukiran dalam ornamen.