REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anitigua dan Barbuda, salah satu negara maritim di gugusan laut Karibia. Dengan ibu kota Saint John’s. Negara ini mayoritas penduduknya beragama Kristen. Dengan gereja-gereja Inggris yang mendominasi di negara ini.
Namun, di negara ini tidak luput dari masuk dan perkembangan Islam. Tercatat untuk Islam di Antigua dan Barbuda memperkirakan jumlah penduduk Muslim sekitar 350, mewakili 0,4 persen dari jumlah penduduk 67.448 orang.
Sebagian besar Muslim di pulau ini adalah orang Arab keturunan Suriah atau Lebanon. Perkembangannya yang lambat membuat Islam tidak terlalu menonjol di negara ini. Bahkan belum ada masjid resmi dan formal yang dibangun. Tetapi walaupun begitu, Muslim Antigua tetap bertahan sampai sekarang.
Masyarakat Muslim di Antigua dan Barbuda tetap bisa melaksanakan shalat. Meski penampakan masjid menyerupai rumah sederhana yang mampu menampung 30 jamaah. Di rumah sederhana itu, umat Islam biasa berkumpul melaksanakan shalat wajib, shalat Jumat, shalat Idul Fitri, dan Shalat Idul Adha.
Umat Islam juga merayakan hari besar Islam. Kendati tidak ada pengakuan secara resmi dari negara.
Terdapat dua organisasi Islam yang dikenal di St. John's, yaitu Antigua and Barbuda International Islamic Society dan American Students of Antigua (Sekolah Kedokteran) rumah bagi siswa Muslim di Antigua. Di luar St. John's, ada Komunitas Muslim Antigua dan Barbuda di Codrington, Barbuda.
Untuk memudahkan Muslim di Antigua dan Barbuda, Antigua & Barbuda International Islamic Society (ABIIS) mengusulkan sebuah masjid dan pusat kebudayaan Islam. Masjid ini akan menjadi Masjid Formal pertama yang dibangun yang terletak di American Road di St. John's
Masyarakat Muslim Antigua pun ada yang membuka usaha bisnis mereka, yaitu Aaishah & Musti Designs (AMD), bisnis desain yang dimiliki oleh Mustafa Muhammad bersaudara dan istri, Aaishah Muhammad.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
