Senin 04 Feb 2019 13:23 WIB

Geliat Islam di Antigua dan Barbuda

Pulau kembar ini berada di antara Laut Karibia dan Samudra Atlantik.

Antigua dan Barbuda
Foto: http://cip.gov.ag
Antigua dan Barbuda

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Antigua dan Barbuda. Mungkin telinga kita asing dengan kalimat tersebut. Antigua (dibaca Antiga) dan Barbuda adalah sebuah negara yang terdiri atas dua pulau sesuai namanya.

Pulau kembar ini berada di antara Laut Karibia dan Samudra Atlantik. Selain terdiri atas dua pulau utama, ada pulau-pulau kecil lainnya, seperti Great Bird, Green, Guinea, Long, Maiden, York Islands, dan Redonda.

Karena merupakan kepulauan, negara ini memiliki pantai berpasir putih yang cantik. Tidak heran, pariwisata menjadi andalan perekonomian penduduknya. Karena dikelilingi banyak pantai, negeri ini berjuluk Tanah 365 Pantai.

Kaum Siboney merupakan orang pertama yang mendiami Antigua dan Barbuda pada 2400 Sebelum Masehi. Namun, saat Christopher Columbus tiba di pulau ini pada 1493, di pulau itu sudah terdapat suku Indian Arawak.

Sebelum Inggris menjadikan kepulauan ini koloninya pada 1667, Spanyol dan Prancis sudah mendudukinya. Perbudakan untuk menjalankan perkebunan gula dihapuskan pada 1834.

Sejak 1 November 1981, Antigua dan Barbuda bergabung dalam Negara Persemakmuran Inggris. Karena itulah, bahasa Inggris menjadi bahasa nasional.

Berdasarkan data Central Intelligence Agency (CIA), sekitar 76,4 persen penduduknya menganut Kristen Protestan. Agama selain Kristen adalah gerakan Rastafari, Yahudi, dan keyakinan Baha'i. Islam menjadi agama minoritas di negara dengan ibu kota St John's tersebut.

Jumlah pemeluk agama Islam tercatat sekitar 200 orang atau 0,3 persen dari keseluruhan populasi 67.448 jiwa. Sebagian besar Muslim mempunyai garis keturunan Arab. Umumnya, mereka berasal dari Suriah atau Lebanon.

Laman Muslim Population menyebut komunitas Muslim telah menetap lebih dari 30 tahun. Selama kurun waktu itu pula, banyak warga keturunan Afrika yang menjadi mualaf. Muslim pertama yang datang berasal dari Suriah. Mereka menganut mazhab Suni.

Selain Suriah, sebagian besar berasal dari Palestina, Pakistan, Nigeria, Ghana, Sierra Leone, Guyana, Trinidad, dan penduduk lokal. Para imigran datang dengan motivasi berbeda. Umumnya adalah pedagang dan mahasiswa medis.

Mereka hidup rukun berdampingan dengan umat agama lain. Nyaris tidak pernah muncul permasalahan  dengan non-Muslim. Meski berbeda keyakinan, umat beragama saling menghargai, menghormati, dan menganggap satu sama lain sebagai keluarga. Negara menjamin kebebasan beragama.

Terdapat dua organisasi Islam yang cukup dikenal di ibu kota, yakni Antigua and Barbuda International Islamic Society dan American University of Antigua (School of Medicine) Muslim Students Association. Di luar St John's terdapat pula ormas Islam yang terkemuka, yakni Muslim Community of Antigua and Barbuda di Codrington, Barbuda.

Selain Antigua dan Barbuda, negara lain di Kepulauan Karibia yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa nasional adalah Bahamas, Barbados, Belize, Bermuda, Monsterrat, St Lucia, St Vincent, Trinidad, Tobago, dan Virgin Islands. Dari semua negara tersebut, terdapat jumlah Muslim sebanyak 172.250 jiwa dari total populasi 5.836.601 jiwa.

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement