Rabu 26 Jul 2017 17:17 WIB

Yebel An Nur, Masjid Pertama yang Diakui Bolivia

Bolivia
Foto: Reuters
Bolivia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bolivia memiliki komunitas Islam kecil, tapi satu yang relatif aktif dan secara bertahap tumbuh lebih radikal. Sebagian besar anggota komunitas ini lahir di Bolivia dan keturunan imigran Palestina atau Lebanon yang telah tinggal di Bolivia selama beberapa dekade. Masyarakat Islam tradisional di Bolivia, terutama Sunni biasanya membaur dengan masyarakat sekitar.

Mereka berpakaian dan memiliki budaya seperti warga lokal lainnya. Mereka tidak mempraktikkan tradisi Islam fundamentalis. Komunitas Islam Bolivia memulai penyebaran agama (dakwah) pada 1974 ketika Mahmud Amer Abusharar tiba dari Palestina. Tidak menunggu lama, Amer mulai mengumpulkan Muslim dari seluruh Bolivia dan mengundang mereka ke rumahnya untuk berdoa.

Dia dengan cepat menjadi pemimpin komunitas Islam kecil yang muncul di Bolivia, khususnya di Santa Cruz. Pada Agustus 1986 Bolivian Islamic Center (CIB) menjadi organisasi Islam pertama yang secara resmi diakui Departemen Luar Negeri Bolivia. Kantor Agama tiga tahun kemudian pada 1989. CIB berbasis di Ibu Kota Santa Cruz dan men dirikan masjid pertama yang beroperasi penuh pada September 1994. Masjid ini melayani sekitar 300 umat.

Yebel An Nur adalah masjid Sunni pertama yang diakui di Bolivia. Masjid ini terletak di La Paz dan didirikan pada 2004. Masjid ini didirikan atas kerja sama warga Muslim yang kerap me ngadakan pertemuan di rumah mereka. Seiring perkembangan komunitas Mus lim, didirikanlah Masjid As-Salam. Di masjid ini Muslim Sunni dan Syiah ber ibadah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement