Rabu 13 Jan 2016 04:00 WIB

Asal Usul Bahasa Arab

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Perwakilan dari King Abdullah bin Abdulaziz International Center for Arabic Language saat memberikan materi perkembangan Bahasa Arab
Foto: dok UMM
Perwakilan dari King Abdullah bin Abdulaziz International Center for Arabic Language saat memberikan materi perkembangan Bahasa Arab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bahasa Arab memiliki kedudukan penting bagi umat Islam. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa internasional, di samping bahasa Prancis, Spanyol, Cina, dan Inggris. Bahasa Arab juga menjadi salah satu bahasa resmi PBB. Lebih dari satu miliar Muslim berdoa dan beribadah dengan bahasa ini setiap harinya.

Menurut Ethnologue, bahasa Arab merupakan bahasa berpenutur asli nomor lima terbanyak di dunia dengan 242,391 juta jiwa di 60 negara. Bahasa Arab merupakan bahasa nasional di 25 negara, seperti Arab Saudi, Algeria, Bahrain, Chad, Kamerun, Djibouti, Mesir, Irak, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Maroko, Mauritania, Oman, Palestina, Qatar, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia, Uni Emirat, dan Yaman.

Ada banyak teori tentang asal usul bahasa ini. Sebagian pendapat menyatakan, bahasa Arab telah ada semenjak Nabi Adam. Hal ini merupakan interpretasi Alquran surah al-Baqarah ayat 31 bahwa Allah telah mengajarkan pengetahuan tentang nama-nama kepada Nabi Adam. Bahasa yang digunakan oleh Adam tersebut ditafsirkan sebagai bahasa Arab. Jadi, bahasa ini merupakan bahasa pertama yang digunakan manusia, kemudian berkembang menjadi berbagai cabang baru.

Pendapat kedua mengatakan, bahasa Arab termasuk rumpun bahasa Semitik yang merupakan turunan rumpun Afroasiatik. Menurut para ahli modern, bahasa di dunia awalnya berasal dari daerah asal mula manusia pertama menetap, yaitu sekitar Asia dan Afrika. Bahasa yang lahir dari kawasan ini pada masa-masa berikutnya mencapai ratusan bentuk bahasa baru yang digunakan oleh sebagian besar penduduk dunia.

Bahasa ini dinamakan Afro-Asiatic atau Afrasian atau Hamito Semitic, sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Maurice Delafosse (1914). Bahasa ini memperanakkan sekitar 400 jenis bahasa yang beberapa di antaranya telah punah. Salah satunya, ialah rumpun bahasa Semit yang menjadi tempat bernaung bahasa Arab dalam pohon klasifikasi bahasa.

Kata Semit diambil dari Sem (Syam) putra Nuh, nenek moyang Ibrahim dan Ismail. Rumpun bahasa ini diperkirakan telah ada di Timur Tengah sejak abad keempat SM, kemudian berkembang masuk ke kebudayaan Mesopotamia dan mencapai Suriah.

Rumpun ini juga menurunkan bahasa Akkadian (telah punah), Ibrani, dan Aramaik yang banyak digunakan dalam literatur-literatur kuno. Abd Rauf bin Dato' Hassan Azhari dalam "Sejarah dan Asal Usul Bahasa Arab: Satu Kajian Linguistik Sejarawi", Pertanika Journal of Soc Sci &Hum 2004, menguatkan pendapat tersebut.

"Jika dianalisis dari segi konteks klausa, ternyata banyak terdapat titik kesamaan antara bahasa Semit dan bahasa Arab kuno," kata dia. Contohnya, dalam unsur fonologi, unsur-unsur fleksi (al-i'rab), dan pola bentuk jamak. Penelitian menunjukkan, bahasa Arab juga memiliki banyak kesamaan dengan bahasa Ibrani, sesama rumpun Semit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement