Rabu 18 May 2016 10:32 WIB

Bagaimana Selamat dari Siksa Kubur?

Ziarah Kubur (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Ziarah Kubur (Ilustrasi)

Oleh Nashih Nasrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Al-Baihaqi yang berguru hadis pada Syekh Abu Abdullah al-Hakim memberikan resep sederhana agar terhindar dari azab kubur. Menurutnya, kunci yang bisa menyelamatkan seseorang dari siksa kubur adalah amal saleh yang dikerjakan sepanjang hidupnya di dunia. 

 

"Dan, barang siapa yang beramal saleh, maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan)." (QS ar-Ruum [30]: 44). Merujuk pada pendapat mujahid, tempat menyenangkan yang dimaksud ialah "kediaman" yang nyaman selama di alam barzah. 

Fakta ini juga dipertegas dalam hadis riwayat Abu Hurairah. Disebutkan bahwa ketika mayat telah diletakkan di kuburannya, ia mendengar gesekan sandal handai tolan yang meninggalkannya sendirian.  

Bila ia orang beriman maka amalan shalat akan berada di atas kepalanya, puasa di sebelah kanannya, dan zakat ada di samping kirinya. Sedangkan, amalan lainnya, seperti sedekah, silaturahim, dan perbuatan baik ada di sekitar kedua kakinya. Masing-masing akan menjadi saksi dan pelindung baginya.

Di pengujung karyanya, al- Baihaqi yang terkenal dengan mahakaryanya, as-Sunan al-Kubra dan Dalail an-Nubuwwah, menukil beberapa riwayat yang mengisahkan tentang rasa takut dan harapan besar dari para salaf agar terhindar dari siksa neraka. 

Padahal, melihat hitungan matematis, tingkat kesalehan spiritual mereka terbilang mumpuni. Ini tak lain menggambarkan ketaatan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya.

Sebut saja, misalnya, pendiri mazhab teolog Asy'ariyah, Abu Musa al-As'yari. Ia meminta agar dijauhkan dari siksa neraka. Ia bahkan memerintahkan agar kedalaman kuburnya kelak ditambahkan. "Dalamkanlah liang lahatku," katanya.

 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement