Selasa 07 May 2019 15:00 WIB

Resep Turun-temurun Mengusir Bau Badan

Penggunaan ketumbar oleh Ibn al- Telmiz masih digunakan guna hilangkan bau badan.

Keringatan akibat udara panas (ilustrasi)
Foto: stopkeringatmu.blogspot.com
Keringatan akibat udara panas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi melihat resep yang disusun oleh para dokter Muslim zaman dulu dalam menanggulangi bau badan maka dibandingkan dengan pengobatan modern, ada beberapa bahan yang sampai kini masih digunakan. Penggunaan ketumbar oleh Ibn al- Telmiz ternyata masih ditiru sampai kini karena rempahrempah itu mempunyai khasiat antibakteri.

Selain itu, ketumbar pun kaya akan kandungan seng. Kemudian, penggunaan minyak aromatik yang sudah jamak dilakukan ratusan tahun lampau untuk menghilangkan bau tak sedap juga masih menjadi metode terapi yang populer hingga sekarang.

Baca Juga

Para ilmuwan Muslim juga telah mewariskan terapi internal dan eksternal dalam mengusir bau badan, sebuah metode yang diikuti ratusan tahun kemudian oleh berbagai pakar pengobatan dan juga masih diikuti hingga kini. Tak boleh dilupakan adalah tradisi menjaga kebersihan tubuh yang sudah menjadi salah satu intisari ajaran agama Islam dan kemudian berkembang menjadi budaya di Arabia.

Saking perhatiannya pada masalah higienitas ini, banyak dokter Muslim kala itu yang mendedikasikan satu bab khusus dalam kitab-kitab pengobatan yang membahas mengenai kebersihan diri. Kebersihan diri menjadi kunci dalam menanggulangi bau badan, misalnya, mandi dan makan secara teratur.

 

Bahkan, keringat berlebihan (hiperhidrosis) dianggap sebagai penyakit kulit yang membutuhkan perawatan khusus untuk menyembuhkannya. Inilah yang kita temukan dalam kitab karya Ibn al-Telmiz yang membuat bab khusus mengenai perkeringatan dan penyakit kulit ini. Sampai saat ini, ilmu kedokteran modern belum bisa memastikan apa penyebab dari keringat berlebihan ini.

Selanjutnya, pengetahuan mengenai adanya bahan yang bisa menghilangkan bau badan dan bahan untuk mencegah keringat berlebihan sudah diketahui oleh para ilmuwan Muslim zaman dulu, misalnya, Razi.

Bahan-bahan yang diresepkan sebagai penghilang bau, seperti asam borat, formalin, aluminium klorida, jus lemon, mempunyai fungsi sebagai antiseptik yang mensterilkan kulit tubuh dan mencegahnya menjadi tempat berkumpul bakteri pengolah keringat yang menyebabkan bau tak sedap. Alum juga berperan sebagai antikeringat dan penghilang bau badan. Sementara, peran parfum sekadar untuk menambahkan bau yang lebih segar pada bagian tubuh tertentu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement