Jumat 30 Mar 2018 07:43 WIB

Kelompok Pendukung Brexit Unggah Cicitan Anti-Muslim

Unggahan Leave.EU disebut sebagai rasialisme terang-terangan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ani Nursalikah
Brexit
Foto: Ap Photo
Brexit

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah kelompok besar yang mendukung kampanye bagi Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit) telah memicu kemarahan setelah memposting cicitan 'mengerikan'. Kritikus mengecamnya sebagai islamofobia dan anti-semit.

Dalam unggahan Twitter pada Kamis, Leave.EU menyebut Partai Buruh oposisi Inggris. "Partai tersebut bergantung pada suara dari populasi Muslim yang meledak di Inggris, dan dengan demikian tidak dapat diganggu untuk berurusan dengan anti-semitisme yang 'menjijikkan' di antara anggotanya," cicit akun tersebut seperti dilansir di Aljazirah, Jumat (30/3).

"Ini soal matematika untuk orang-orang ini, bukan keadilan," tulis cicitan tersebut, disertai dengan gambar papan kayu yang miring. Satu ujung papan menunjukkan kotak hitam dengan kata-kata '3 juta suara Muslim', dan yang lainnya kotak biru lebih kecil dengan kata-kata, '300 ribu suara Yahudi'.

Kata-kata, 'Turki tidak memilih Natal', juga terpampang di bagian bawah gambar. Pernyataan itu diposting pada Kamis (29/3), yang menandai 12 bulan sebelum Inggris dijadwalkan untuk meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret 2019.

Leave.EU secara luas dikreditkan untuk kemenangan referendum 2016 dari gerakan mendukung Brexit. Segera setelah unggahan Leave.EU beredar, banyak yang mengutuk kelompok kampanye tersebut sebagai 'rasialisme terang-terangan' dan meminta agar akun ini ditutup. Selain itu banyak juga pengguna media sosial yang menuduh kelompok ini mempromosikan fanatisme anti-Muslim dan mengatakan postingannya merupakan pidato kebencian dan hasutan terhadap kebencian rasial.

Dewan Muslim Inggris (MCB) menyebut postingan tersebut cukup mengejutkan.

"Itu menjijikkan dan harus dihapus dengan permintaan maaf penuh dan tanpa pamrih," kata Sekretaris Jenderal MCB Harun Khan.

CEO Muslim Engagement and Development (MEND) di Inggris Shazad Amin mengatakan organisasinya dikejutkan oleh tweet yang sangat islamofobia, yang mencoba menciptakan perpecahan dan kebencian di komunitas Muslim dan Yahudi. "Islamofobia dan anti-Semitisme perlu ditanggapi dengan serius dan ditangani seluruh masyarakat, tidak digunakan untuk mencetak poin politik yang murah dan norak. Kami berharap dan mengharapkan permintaan maaf akan datang." kata Shazad.

Dewan Deputi Yahudi Inggris juga mengecam pernyataan tersebut sebagai hal yang benar-benar tidak dapat diterima, dan menuntut agar dihapus dan Leave.EU meminta maaf. "Beberapa sekutu terbaik yang kita miliki dalam perjuangan melawan anti-semitisme adalah Muslim. Ini bukan cara menantang anti-semitisme," katanya yang menyebut Wali Kota London Sadiq Khan dan kelompok lain sebagai pendukung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement