REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN -- Sebuah video menunjukkan seorang laki-laki menyerang perempuan Muslim di rumah sakit Detroit, Michigan, Amerika Serikat. Rekaman keamanan tersebut menunjukkan tersangka bernama John Deliz (57 tahun) memukul wanita muda yang mengenakan jilbab dari arah belakang.
Serangan itu diduga terjadi di Rumah Sakit Beaumont di Dearborn pada 10 Februari lalu. Seorang pengacara untuk Muslimah berusia 19 tahun itu mengatakan, staf rumah sakit harus melakukan sesuatu untuk mencegah serangan serupa terjadi. Majed Moughni, pengacara Muslimah yang diserang, mengatakan, setelah menonton video dan mendengar versi kejadian dari korban, bukti tidak langsung akan membuat seseorang menyimpulkan serangan itu bermotif agama.
"Ada lima orang di lobi dan klien saya adalah satu-satunya yang mengenakan jilbab," kata Moughni kepada CBS News, dilansir pada Senin (2/4).
Namun demikian, Moughni mengatakan, tersangka mengaku di pengadilan ia telah melarikan diri dari sebuah rumah konsultasi dan dia belum mengambil obat-obatannya. Menurut Mughni, Deliz mengatakan, dia telah didiagnosis mengidap gangguan bipolar (manik defresif) dan skizofrenia.
Ia mengatakan, rumah sakit sebenarnya sadar akan kondisi Deliz saat dia dibawa karena dia membutuhkan perawatan mental. Alih-alih mengobati dia, mereka justru mengeluarkannya ke ruang tunggu darurat.
"Alih-alih memberinya perawatan mental, mereka menempatkannya kembali di ruangan pasien sehingga memberi kesempatan untuk serangannya (terjadi)," kata Moughni melanjutkan.
The Detroit News melaporkan korban, yang belum diidentifikasi. Dia menuntut hampir 25 ribu dolar AS sebagai kerugian dari rumah sakit setelah insiden itu. Moughni mengatakan, kliennya tidak akan pernah menjadi orang yang sama sebelum kejadian ini.
"Dia menderita secara mental dan emosional. Takut untuk pergi ke tempat umum dan selalu melihat ke belakang. Dia tidak akan pernah sama lagi," katanya menambahkan.
Dalam sebuah pernyataan kepada Detroit News, rumah sakit itu mengatakan, personel keamanan segera menanggapi insiden itu dan mereka menganggap serius keamanan. Deliz tetap dalam tahanan dan pengadilan berikutnya dijadwalkan pada Mei mendatang.