Jumat 11 Feb 2011 14:35 WIB

Galang Dana Muslim di AS Belum Digelar, Protes Sudah Membanjir

Amir Abdel Malik Ali, salah satu pembicara utama acara galang dana ICNA yang dipandang Muslim radikal oleh warga Yorban Linda, Calirfornia.
Amir Abdel Malik Ali, salah satu pembicara utama acara galang dana ICNA yang dipandang Muslim radikal oleh warga Yorban Linda, Calirfornia.

REPUBLIKA.CO.ID,  YORBA LINDA, AS - Beberapa warga di kawasan Yorba Linda, California, kesal dengan aktivitas kelompok Islam yang akan melakukan pengumpulan dana pada Ahad (13/2) nanti, di Pusat Komunitas Yorba Linda. Mereka menginginkan acara tersebut dihentikan.

Terutama yang membuat mereka kesal, adalah pembicara utama, yakni Imam Siraj Wahhaj dan Amir Abdel Malik Ali, yang dianggap Muslim radikal. Beberapa warga melakukan protes damai di Pusat Komunitas.

Organisasi di balik penggalangan dana, Lingkaran Islami Amerika Utara (ICNA) tidak bisa dihubungi untuk dimintai keterngan. Menurut brosur acara, uang yang dikumpulkan akan digunakan untuk divisi bantuan organisasi tersebut, seperti memberi perumahan khusus wanita, tanggapan terhadap bencana, bantuan kematian dan pemakaman.

ICNA dalam situs onlinenya menyatakan organisasi mempromosikan 'hubungan antara Islam dan publik' dan 'bekerja sama dengan banyak organisasi lintas keyakinan untuk masyarakat lebih baik."

ICNA rupanya menyewa Pusat Komunitas kota tersebut untuk menggalang dana, sebuah aktivitas yang tidak disponsori oleh kota.

Walikota, Nancy Rikel menyatakan warganya memberi tahu apa yang mereka rasakan. "Saya mungkin telah menerima sekitar 75 email. Mereka menuntut agar kami tidak mengizinkan mereka menggunakan tempat itu," tuturnya.

"Saya harap kita dapat melalui ini dengan sikap damai dan tetap menghormati satu sama lain," ujar walikota. "Meski kami tidak setuju."

Salah satu warga, Christms Simon mengatakan ia akan berpartisipasi dalam aksi Ahad mendatang. Simon dari keluarga Kristen berkata ia besar di Islam di bawah hukum Muslim, ideologi politik yang ia klaim dicoba diterapkan oleh beberapa Muslim di AS.

"Ini yang kita prihatinkan," ujarnya. "Ini yang coba kami cegah."

Aktivis Islam Bay Area, Amir Abdel Malik Ali, berbicara tahun lalu dalam "Pekan Apartheid Israel" yang digelar oleh Uni Mahasiswa Muslim di UCI, yang fokus pada permasalahan di Palestina.

Pada acara tersebut Malik Ali menyatakan dukungannya pada Hamas dan Hezbollah. Padahal, pemerintah AS telah menyatakan kedua organisasi itu sebagai organisasi teroris.

Sementara Wahhaj adalah Muslim pertama yang memberikan doa di Kongres pada 1991. Kemudian pada 2003 penuntut AS, menuduh Wahhaj sebagai salah satu konspirator dibalik pengeboman WTC.

Ia termasuk 170 orang--yang menurut penuntut--terlibat dalam plot namun tak pernah didakwa. Dan sang imam di masjid Brooklyin itu pun menolak tuduhan bahwa ia terlibat.

Walikota menyataka sudah mencoba menghubungi perwakilan ICNA dan menanyakan kemungkinan mengganti pembicara lain, namun organisasi itu menolak.

Menanggapi itu, jaksa kota mengatakan kota tidak bisa menghadang ICNA menggunakan bangunan tersebut. "Kita mengakui hak mereka di sana," ujar Rikel.

Ketika fasilitas itu direservasi beberapa pekan lalu, Direktur Rekreasi Kota, Bill Calkins mengatakan tidak tahu bahwa itu akan menjadi acara Muslim. "Namun kami bekerja dengan semua anggota komunitas, tanpa melihat ras atau agama."

Untuk berjaga-jaga, polisi patroli akan disiagakan di Pusat Komunitas saat acara berlangsung pada Minggu. "Kami memandang keprihatinan publik dengan serius. Kami akan melakukan apa pun yang sesuai hukum dan dalam lingkup keamanan untuk memonitor acara bila sewaktu-waktu warga mendatangi," ujar Calkins.

sumber : Orange County Register
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement