REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Perumahan jemaah haji pada ring I yang tahun ini telah mencapai 63 persen, pada tahun mendatang akan ditingkatkan lagi menjadi 90 persen, dengan cara sewa rumah disesuaikan dengan harga pasar dan pengadaannya dilakukan lebih dini.
Demikian salah satu poin rekomendasi Seminar sehari "Tinjauan Kritis Pelayanan Jemah Haji Indonesia", yang diselenggarakan Daker Makkah, 7 Desember 2010, dan diikuti oleh 82 orang peserta, di Hotel Shafa, Aziziyah Janubiah, Makkah.
Menurut moderator seminar tersebut Muh.Amin Akkas, lokasi penyewaan rumah jemaah haji agar diupayakan mengelompok dalam satu wilayah dengan mengutamakan kondisi rumah dengan fasilitas gedung yang lebih representatif.
Sistem penyewaan rumah, kata Amin Akkas, dilakukan dengan pendaftaran sepanjang tahun, yang dilakukan oleh Misi Haji Indonesia Haji di Jeddah melalui alur dan mekanisme yang terstruktur melalui kerjasama yang harmonis dengan mitra kerja di Arab Saudi, para Dallal/penghubung/broker, maktab, aqari, dan wukala syari. "Ke depan hendaknya dibangun database perumahan untuk memudahkan penyewaan," kata Amin.
Ia menambahkan, seminar juga merekomendasi, pengembalian selisih sewa rumah dan berupa kompensasi apapun yang bersifat finansial, diberikan saat jamaah masih berada di tanah air atau di embarkasi. "Tidak ada pemberian berupa apapun terkait finansial selama jamaah di Arab Saudi. Agar jamaah lebih terkondisi dan terkonsentrasi untuk pelaksanaan kegiatan ibadah," ucapnya.
Rekomendasi penting lainnya, kata Amin Akkas, pihak maktab merasakan bahwa sebagian besar jamaah selama di Arafah hanya sibuk mengurusi antrian memperoleh makan, sehingga mengurangi konsentrasi, ketenangan dan kenyamanan ibadah wukuf. Untuk itu disarankan agar urusan makan dan hal teknis lainnya diserahkan sepenuhnya kepada pihak maktab.
Seminar juga merekoomendasikan, agar transportasi reguler dari pondokan ke Masjidil Haram PP perlu ditingkatkan dengan cara penambahan jumlah bus yaitu satu bus berbanding 400 jamaah, sehingga dapat mengurangi masa tunggu di setiap halte bus atau terminal.
"Layanan transportasi yang telah berlangsung tahun ini supaya dipertahankan pada tahun mendatang," kata Amin.