REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT--Badan kesehatan Jerman menjatuhkan sanksi kepada seorang dokter yang antijilbab. Dokter itu di ruang praktiknya menggantungkan tulisan yang menyeru agar Muslimat yang menjadi pasien melepas jilbabnya.
Keberadaan papan pengumuman 'aneh' sempat ramai diberitakan media-media Jerman pada September lalu. Saat itu, muncul buku anti-Muslim yang laris manis dijual di Jerman. Buku itu menyebut komunitas Muslim enggan mengadopsi nilai-nilai budaya Jerman, termasuk enggan berbicara dalam bahasa Jerman.
Juru bicara badan pengawas praktik dokter di Frankfurt, Cornelia Kur, mengungkapkan bahwa dokter itu mendapatkan catatan khusus hingga lima tahun mendatang. Pencantuman catatan khusus itu, dinilainya, merupakan sanksi terberat di antara sanksi yang ringan.
Sanksi ini dijatuhkan karena sang dokter dianggap melanggar tugasnya untuk mengobati semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia, atau asal keturunan. Meski dokter yang bersangkutan sudah meminta maaf kepada komunitas Muslim, dia tetap dijatuhi sanksi.