REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH--Keterlambatan jadwal kedatangan Jamaah Haji Indonesia yang sampai saat ini masih terjadi diakibatkan oleh minimnya pintu gerbang pemberangkatan atau gate bagi Jamaah Haji Indonesia di Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah.
Kepala Bidang Tatagraha Badan Pengelola Asrama Haji (BPAH) Sudiang, Abdul Rasydi Usman, di Makassar, Kamis, mengatakan, pemerintah Arab Saudi, yang dalam hal ini pihak bandara hanya memberikan satu gate untuk pemulangan.
"Satu gate ini jelas tidak cukup untuk memulangkan seluruh Jamaah Haji Indonesia yang jumlahnya cukup banyak dibanding dengan jamaah negara lain," imbuhnya.
Seluruh kloter di tiap debarkasi di Indonesia terpaksa harus mengantre lama di satu-satunya gate tersebut untuk bisa kembali ke tanah air.
Hal ini, kata dia, jelas tidak bisa membuat kedatangan Jamaah Haji di seluruh debarkasi tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.
Pesawat yang mengangkut Jamaah Haji Indonesia pun tidak boleh terlambat masuk gate yang telah disediakan, karena jika mengalami keterlambatan, maka akan diambil alih oleh pesawat dari negara lain.
"Kalau pesawat terlambat masuk gate, otomatis akan semakin memperlambat proses pemulangan Jamaah Haji ke tanah air," tandasnya.
Kondisi ini, lanjutnya, bisa terjadi karena padatnya jadwal penerbangan di Bandara Internasional King Abdul Azis untuk mengangkut Jamaah Haji dari berbagai negara.
Ia memprediksikan, pemulangan Jamaah Haji melalui Debarkasi Sultan Hasanuddin Makassar bisa kembali berjalan normal setelah pemulangan kloter 10.